Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi pada hari Jumat, 28 Maret 2025. Hal ini disebabkan investor berbondong-bondong membeli aset safe haven di tengah kekhawatiran perang dagang global yang dipicu pengetatan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonom sekaligus analis pasar modal, Ferry Latuhihin mengatakan emas merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih saat ini. Dia berpendapat makin dipilihnya emas karena sentimen global yang terjadi, yakni pergolakan ekonomi dan perang dagang di Amerika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehingga orang beralih ke aset safe heaven. “Orang malas memegang dolar, lari lah mereka ke emas. Maka harga emas sekarang di atas US$ 3 ribu,” ucapnya kepada Tempo dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.
Emas menurut dia lebih lebih tahan lama. Menurut Ferry, emas akan makin di buru karena kepemimpinan Trump dan sederet kebijakan tarif yang diterapkan presiden dari Partai Republikan itu. “Karena Trump lima tahun akan bikin kekacauan. Jadi selama 5 tahun ini, orang akan pilih emas.” ucapnya.
Hal senada diungkap analis pasar modal, Ibrahim Assuabi. Emas pada perdagangan kemarin menyentuh level US$ 3.077 per ons. Ia berpendapat harga masih akan terus melonjak. “Ada indikasi harga emas dunia masih akan terus mengalami kenaikan. Karena Trump akan mengenakan tarif pada semua importir dari negara-negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela yang berlaku mulai 2 April,” ucapnya.
Rencana ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi gangguan rantai pasok minyak. Selain perang tarif, Timur Tengah juga masih bergejolak. Masalah geopolitik Timur Tengah juga membuat pasar makin resah. Karena itu harga emas diprediksi masih akan meningkat.
Pilihan editor: Rupiah Melemah, Ini Laporan Bank Indonesia