Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia terpantau turun mendekati 4 persen pada sesi perdagangan hari ini, Rabu, 9 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari laman Trading Economics, harga minyak berjangka Brent anjlok 3,39 persen atau US$ 2,13 sehingga menjadi US$ 60,69 per barel. Hal serupa juga dialami harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS, yang turun US$ 2,36 atau 3,96 persen menjadi US$ 57,22.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anjloknya dua harga acuan tersebut terjadi saat kenaikan tarif impor Amerika Serikat sebesar 104 persen terhadap Cina berlaku hari ini. Sebelumnya, tren penurunan harga minyak dunia sudah mulai terjadi sejak Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor sejak Kamis, 3 April 2025.
Dikutip dari laman Rystad Energy, penurunan harga minyak dunia tersebut merupakan efek dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Sebab, negara tirai bambu itu merespons kebijakan Trump dengan tarif balasan atau resiprokal sebesar 34 persen terhadap semua produk asal negara Abang Sam itu.
Menurut Ye Lin, wakil presiden pasar komoditas minyak di Rystad Energy, permintaan minyak Cina sebesar 50 ribu barel per hari hingga 100 ribu barel per hari terancam jika perang dagang berlangsung lama. Menurut dia, anjloknya harga minyak ini diperburuk lantaran keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi pada Mei sebesar 411 ribu barel per hari.
“Langkah ini kemungkinan akan mendorong pasar menjadi surplus,” katanya.
The Goldman Sachs, perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional, memperkirakan jika tren perang dagang kedua negara berlanjut, Brent dan WTI bisa turun menjadi US$ 62 dan US$ 58 per barel pada Desember 2025 dan ke US$ 55 dan US$ 51 per barel pada Desember 2026.
Pilihan Editor: Zulhas Pastikan RI Tak Mau Balas Tarif Trump, Kenapa?