Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Penunjukan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. “Ketua Dewan Pengawas yang sudah ditunjuk Presiden adalah Bapak Erick Thohir, dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Bapak Muliaman Hadad,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. Lantas, berapa harta kekayaan Erick Thohir?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harta Kekayaan Erick Thohir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erick diketahui pertama kali menyampaikan total hartanya saat awal menjabat sebagai Menteri BUMN di era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), yaitu sebesar Rp2.316.600.097.385 per 31 Desember 2019.
Kemudian, dia kembali menyerahkan LHKPN saat menjadi pimpinan tertinggi di Kementerian BUMN. Jumlah kekayaannya selama tiga tahun berturut-turut, yaitu Rp2.312.938.263.854 per 31 Desember 2020, Rp2.319.242.458.655 per 31 Desember 2021, lalu turun menjadi Rp2.303.835.823.202 pada 31 Desember 2022.
Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Erick sebesar Rp2.313.421.974.354 pada 27 Maret 2024. Berikut rinciannya:
- Tanah dan bangunan: Rp419.672.160.071.
- Alat transportasi dan mesin: Rp4.969.000.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp28.577.250.000.
- Surat berharga: Rp1.722.549.424.100.
- Kas dan setara kas: Rp192.352.110.954.
- Harta lainnya: Rp149.064.113.376.
- Utang: Rp203.762.084.147.
Dalam LHKPN-nya, Erick mengaku mempunyai empat unit kendaraan, baik roda dua maupun roda empat yang diklaim dari hasil sendiri dan hibah tanpa akta. Alat transportasinya meliputi mobil Mercedes Benz W108280S (1969) senilai Rp 110 juta, motor Honda NF125TR (2011) senilai Rp 6,5 juta, mobil Hyundai Ioniq EV (2022) senilai Rp 862,5 juta, dan mobil Hyundai Genesis G 80 EV (2022) senilai Rp 3,99 miliar.
Tak hanya itu, aset properti milik Erick terdiri dari 34 bidang tanah dan/atau bangunan, yang diklaim dari hasil sendiri dan hibah tanpa akta. Tanah dan bangunan tersebut mempunyai luas bervariasi, mulai dari 132 hingga 4.015 meter persegi yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Pasuruan (Jawa Timur), dan Manggarai Barat (Nusa Tenggara Timur).
Daftar Bisnis Erick Thohir
Sebelum masuk ke pemerintahan, Erick dikenal kiprahnya sebagai seorang pengusaha. Kepiawaiannya dalam menjalankan bisnis diperoleh dari sang ayah, Teddy Thohir, salah satu petinggi Astra International Group. Berikut beberapa bisnis milik Erick Thohir:
1. PT Avabanindo Perkasa (Mahaka Advertising)
PT Avabanindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan media luar ruangan atau periklanan, seperti baliho, bando jalan, neon box, billboard, dan jembatan penyeberangan orang (JPO). Perusahaan yang berdiri pada 1994 tersebut menjalin kerja sama dengan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
2. PT Danapati Abinaya Investama (Jak TV)
PT Danapati Abinaya Investama adalah perusahaan media jurnalistik sebagai pemegang merek saluran televisi lokal Jak TV. Pada awalnya, Jak TV berada di bawah Jawa Pos Group, tetapi 50 persen sahamnya atau sekitar Rp 55,5 miliar diakuisisi oleh PT Danapati Abinaya Investama pada 2010.
3. PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika (Alive Indonesia)
PT Kalyanamitra Adhara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi agen kreatif, aktivasi merek, dan penyelenggara acara (EO). Perusahaan yang diresmikan pada 2007 tersebut pernah menangani sejumlah program besar, seperti BRI Exhibition dan New Honda CBR Launching.
4. PT Mahaka Radio Integra (MARI)
PT Mahaka Radio Integra dikenal sebagai salah satu bisnis Erick Thohir di sektor penyiaran. Perusahaan tersebut menjadi induk dari sejumlah anak usaha, seperti Gen FM, PT Suara Irama Indah (Jak 100 FM), PT Radio Camar (Gen 103.1 FM), dan PT Radio Attahiriyah (Gen 98.7 FM Jakarta).
5. PT Media Golfindo (Majalah Golf Digest Indonesia)
Melalui PT Media Golfindo, Erick membangun bisnis media cetak berupa Majalah Golf Digest Indonesia yang berkantor di kawasan Senayan, Jakarta. Majalah yang berfokus pada layanan informasi seputar olahraga golf tersebut juga menyelenggarakan turnamen golf.
6. PT Republika Media Mandiri (Republika Online dan Harian Republika)
Salah satu media terkemuka di Indonesia, yaitu Republika juga berada di bawah Mahaka Group. Republika sendiri menawarkan beberapa produk informasi, seperti portal berita daring, koran elektronik, newsroom, majalah digital, dan aplikasi.
7. PT Trinugraha Thohir
Erick dan keluarga juga diketahui memiliki bisnis kuliner di bawah PT Trinugraha Thohir. Perusahaan tersebut mengelola tempat makan, seperti Hanamasa, Yakun Kaya Toast, dan Pronto Restaurant.
8. Investasi Klub Olahraga
Erick Thohir yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menanamkan modal di beberapa klub olahraga. Dia pernah berinvestasi di klub NBA Philadelphia 76ers, D.C. United, Inter Milan.
Namun, saham-saham tersebut akhirnya dijual. Erick kemudian kembali berinvestasi di klub sepak bola Oxford United pada 2019 dan di Persis Solo bersama putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.