Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Beberapa penjual hewan kurban di Kota Palembang masih tetap buka menjelang Hari Raya Idul Adha yang tinggal menghitung hari. Salah satunya adalah Nanang Abas Johan, yang merupakan pemilik Rumah Peternak Sapi Indonesia yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun, Lorok Pakjo, Kota Palembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak dibuka satu bulan lalu ini, Nanang mengaku telah meraup omzet hingga Rp9 miliar. Ia menjual berbagai jenis hewan kurban, mulai dari sapi lokal, sapi Bali, sapi Limousin, sapi Brahma, dan sapi Simental. Tak hanya sapi, kambing juga dijual dengan jenis kambing Etawa, Peternakan Etawa hingga kambing Boer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tahun ini omzet kita tembus Rp8-9 miliar dan ini sebelum tutup ya, lebih meningkat dibandingkan tahun kemarin yang hanya Rp7-8 miliar saja," kata Nanang Abas Johan saat ditemui Tempo di kandang miliknya pada Kamis, 13 Juni 2024.
Nanang juga mengaku pembelian hewan kurban-nya datang dari berbagai daerah di Sumatera Selatan dan juga luar daerah seperti Bengkulu dan Jambi. Hal itu dikarenakan hewan kurban yang ia jual juga dipasarkan melalui media daring.
"Kita penjualannya lewat mulut ke mulut, tapi kita juga sudah merambah ke media sosial Instagram juga dengan nama Peternak Sapi Indonesia, yang dibuat untuk pembelian atau pemesanan secara online," katanya.
Ia juga mengatakan dengan adanya media sosial sebagai tempat promosi, membuatnya semakin termudahkan dengan adanya iklan-iklan dan postingan-postingan yang diunggah ke Instagramnya. "Jadi penjualan online itu sangat memabantu."
Saat ini, media sosial Instagram akun tersebut juga telah mencapai 145 ribu pengikut. Omzet yang tembus hingga hampir menyentuh angka Rp10 miliar itu, kata Nanang, sebagian besarnya didapatkan dari penjualan online dengan keuntungan gratis ongkos kirim di wilayah Palembang, biaya perawatan hingga garansi mati ganti hidup.
"Kita semuanya dilakukan sendiri, untuk perawatan, vaksin, pakannya kita terus tambah di tahun ini. Ini yang jadi alasan kenapa kita punya banyak langganan di kandang kita. Semua hewan sehat dan sudah di vaksin. Kemarin juga sempat dicek," kata dia.
Ia yang telah menekuni usaha sejak 38 tahun yang lalu itu mengatakan jika penjualan tahun ini meningkat sedikit dibanding tahun lalu. Ia menjual Sapi Bali hingga 170 ekor.
"Sekarang yang sudah terjual itu banyak, yang paling laku itu sapi Bali yang kemarin terjual sampai 170an ekor sapi, kemudian juga ada sapi Limousin yang terjual 40-50 ekor sapi, terus juga kambing juga banyak," katanya.
Laki-laki paruh baya itu juga mengatakan untuk harga yang dijual di kandangnya relatif lebih banyak pilihan. Harga kambing sendiri, dipatok dengan harga mulai dari 3 juta rupiah hingga yang paling mahal Rp7,5 juta. Untuk sapi, dimulai dari harga Rp13 juta sampai Rp70 juta.
"Sebenarnya ini harga yang kurang lebih sama dengan tahun lalu. Meskipun jumlah pakan kita meningkat di tahun ini, kita masih menjual dengan harga yang sama. Karena kita menjaga konsumen dan daya beli masyarakat juga," kata dia.