Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

IHSG dalam Fase Bearish, Berikut 3 Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas

Pada akhir perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, IHSG bertengger di level 6.258,179. Apa saja saham rekomendasi Indo Premier Sekuritas?

24 Maret 2025 | 11.04 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indo Premier Sekuritas menilai Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kini berada dalam tren bearish atau melemah. IHSG tercatat terkoreksi cukup dalam sebesar 4 persen dalam sepekan terakhir atau pada perdagangan 17-21 Maret 2025. Pada akhir perdagangan Jumat, 21 Maret 2025, IHSG bertengger di level 6.258,179.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan IHSG anjlok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa, 18 Maret 2025 lalu, yang memicu penghentian sementara atau trading halt selama 30 menit oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Analis PT Indo Premier Sekuritas mengimbau para pelaku pasar untuk mencermati level support IHSG 6.500 yang dinilai sudah jebol dan kini bergerak menuju level psikologis 6.000. “IHSG terkonfirmasi dalam teritori bearish seiring penurunan lebih dari 20 persen dari titik tertinggi tanggal 19 September 2024 lalu,” kata Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus dalam keterangan resmi, Senin, 24 Maret 2025.

Angga menyebut penurunan IHSG pada sepekan lalu dipengaruhi oleh penurunan tajam sektor IDX Technology yang tercermin dari penurunan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang bobotnya sangat signifikan. Kemudian juga sektor IDX Cyclical yang disebabkan penurunan tajam saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN). “Tragisnya, secara mingguan, tidak ada sektor yang hijau atau positif dalam sepekan lalu,” tulis Angga dalam analisisnya.

Menyoal potensi pasar pada pekan terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, Angga mengatakan ada dua sentimen yang perlu dicermati pelaku pasar. Pertama, data inflasi personal consumption expenditures (PCE) Amerika Serikat (AS). Angga menegaskan pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang dan diharapkan dapat mendekati target inflasi 2 persen.

Kedua, mata uang rupiah terhadap dolar AS masih dalam tekanan seiring masih derasnya aksi jual asing pada pasar saham dan juga obligasi atau surat utang. Selain itu, risiko pelemahan rupiah lanjutan dapat terjadi seiring risiko repatriasi asing setelah mendapatkan dividen dari emiten-emiten pembagi dividen, terutama perbankan.

Meski begitu, Angga mengatakan pekan terakhir sebelum libur panjang mendatang ini minim sentimen. Berikut rekomendasi dari PT Indo Premier Sekuritas untuk perdagangan pekan ini.

  1. Buy on Pullback PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA)

Angga berujar, harga minyak berpotensi menguat karena OPEC+ atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya berencana melakukan pemotongan produksi untuk menopang harga dan menjaga supply secara global. AKRA juga berpotensi tertopang sentimen migrasi pelanggan dari Pertamina ke pom bensin AKRA.

  1. Buy on Breakout PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR)

Volume produksi batubara metalurgi ADMR sendiri pada tahun 2024 mencapai 6,63 juta ton sedangkan penjualan mencapai 5,62 juta ton, atau masing-masing naik 30 persen dan 26 persen dari tahun 2023. “Secara teknikal harga bertahan di atas MA10 dan MA20 uptrend jangka menengah,” kata Angga.

  1. Buy United Tractors Tbk. (UNTR)

Dalam laporan perkembangan usaha UNTR dijelaskan bahwa pendapatan bersih dari bisnis emas dan mineral lainnya meningkat 90 persen menjadi Rp 9,9 triliun. Hal tersebut terutama disebabkan oleh menguatnya harga jual emas.

*Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus