Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa sore, 26 Februari 2019, ditutup menguat setelah nyaris melemah sepanjang hari dipicu keyakinan investor akan tercapainya negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
Baca juga: Laju IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Hari Ini
IHSG ditutup menguat sebesar 15,59 poin atau 0,24 persen menjadi 6.540,95. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,8 poin atau 0,48 persen menjadi 1.024,92.
"Di sepanjang perdagangan hari ini indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi dan akhirnya ditutup di teritori positif. Optimisme investor terkait kemajuan dalam negosiasi dagang antara Amerika dan China serta menguatnya nilai tukar rupiah berhasil menjadi sentimen positif di pasar," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, lanjutnya, turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sempat menjadi sentimen negatif bagi indeks.
Dibuka menguat, IHSG justru hampir menghabiskan waktunya berada di zona merah sepanjang hari, sebelum akhirnya ditutup menguat.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp352,68 miliar.
Frekuensi perdagangan saham pada Selasa tercatat sebanyak 461.291 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,18 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 261 saham menurun, dan 135 saham tidak bergerak nilainya.
Selain IHSG, bursa regional Asia terlihat "memerah". Indeks Nikkei melemah 78,84 poin (0,37 persen) ke 21.449,39, indeks Hang Seng melemah 187,24 poin (0,65 persen) ke 28.772,06, dan indeks Straits Times melemah 10,69 poin (0,33 persen) ke posisi 3.261,66.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini