Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

IHSG Sempat Melemah, Berikut Sentimen Pergerakan dan Rekomendasi Saham Pekan Ini

Analis IPOT menyebut ada empat sentimen yang bakal mendorong pergerakan IHSG pekan ini, apa saja?

17 Maret 2025 | 10.00 WIB

Bursa Efek Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Bursa Efek Indonesia di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah 1,81 persen persen pada perdagangan pekan lalu. Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan pelaku pasar saham mencermati empat sentimen yang mendorong pergerakan IHSG pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani mengatakan Jika dilihat dari teknikal, IHSG saat ini berada di support (area akhir fase penurunan) penting pada level 6400 - 6500. "Level ini merupakan level support yang sudah berhasil bertahan sejak Oktober 2021 dan pada akhir bulan lalu di-breakdown dan membentuk lower low di level 6.249 bagi IHSG," ujarnya lewat keterangan resmi dikutip Senin, 17 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan apabila minggu ini IHSG tak mampu bertahan di level tersebut, terbuka peluang bagi IHSG untuk terus mengalami penurunan. Terkait potensi market pada 17-21 Maret 2025, Dimas mengimbau pelaku pasar saham untuk mencermati empat sentimen yang mempengaruhi IHSG.

Pertama, sentimen keputusan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ). Pada Rabu nanti, Bank Sentral Jepang akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga acuannya. Berdasarkan konsensus, BOJ diperkirakan akan menahan tingkat suku bunganya di level saat ini yakni 0,5 persen.

Selanjutnya adalah keputusan rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI). berdasarkan konsensus BI diperkirakan juga akan menahan di level saat ini atau 5,75 persen. Jika melihat indikator makro ekonomi dalam negeri, kata Dimas, secara pertimbangan logis sebaiknya BI tetap mempertahankan tingkat suku bunganya pada bulan ini.

Dimas menilai ada dua indikator yang menjadi justifikasi, yakni nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan inflasi di dalam negeri. Menahan suku bunga juga menjadi keputusan yang paling tepat bagi BI di bulan ini. Karena bertepatan dengan musim Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri yang akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan akan memberikan catatan baik untuk inflasi di bulan ini.

Ketiga, keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed). Pada Kamis mendatang The Fed juga akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunga. Berdasarkan konsensusnya, The Fed juga akan juga menahan tingkat suku bunganya di level saat ini yakni 4,25 - 4,5 persen.

Keempat, ex-date dividen BBCA. Pada hari terakhir di minggu ini bertepatan dengan ex-date jadwal pembagian dividen BBCA. BBCA akan melakukan pembagian dividen final untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 250 per lembar saham setelah dikurangi dividen interim yang telah dibagikan 11 Desember 2024. Secara historikal, apabila suatu saham berencana untuk membagikan dividen maka menciptakan volatilitas bagi pergerakan sahamnya. 

Berkaca pada sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan saham untuk trading pekan ini. Yakni UNVR, GOTO dan JPFA.

*Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus