Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Marketing Bimbingan Belajar (Bimbel) Akses CPNS Yustamar menuturkan persentase peluang kelulusan yang diraih adalah 40 persen. Namun, angka 40 persen itu yang lulus sampai akhir atau diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS). “Tapi kalau seleksi kompetensi dasar (SKD) lulus semua,” ujar Yustamar saat dihubungi pada Kamis, 4 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2017, dari 500-an orang yang mengikuti bimbel di Akses CPNS, sekitar 40 persennya atau 200-an berhasil tembus tes CPNS. Ia menuturkan, kebanyakan mereka tidak lulus di tahap administrasi, dan tidak sering akhirnya membuat frustrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kembali membuka seleksi CPNS. Tidak sedikit yang mengikuti bimbel tes CPNS untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi tersebut. Akses CPNS menjadi salah satu bimbel yang turut laku pendaftar. Pada gelombang pertama, bimbel tersebut mampu menarik minat 100 para calon pelamar PNS untuk belajar di sana.
Di Akses CPNS, pertemuan ‘belajar’ diadakan empat kali dalam sepekan dalam format dua sesi dalam dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. “Kami mulai pukul 09.30-12.00 untuk sesi pertama. Kemudian berlanjut pada pukul 12.00-15.30 untuk sesi kedua,” ujar Kepala Divisi Marketing Akses CPNS Yustamar saat dihubungi pada Kamis, 4 Januari.
Pada 2017, Akses CPNS membuka 30 kelas dengan jumlah peserta mencapai 750 orang. “Setiap kelasnya, diisi 20-25 orang,” ucap dia. Bahkan, lembaga bimbelnya kini mengalami peningkatan permintaan dibandingkan pada 2014.
Sementara untuk pengajar, Yustamar mengatakan rata-rata yang mengajar adalah PNS itu sendiri. “Karena mereka rata-rata meminta PNS sendiri lah yang mengajar,” kata dia. Selain PNS, 20 persen alumnus bimbel Akses CPNS juga ikut memberikan materi, dan 10 persen akademikus seperti dosen yang sudah S-2 atau S-3. “Total ada 30 pengajar dan kami akan membuka recruitment kembali untuk pengajar,” ujar Yustamar.