BERBAGAI akal pengusaha hotel di Jakarta memikat tamu, untuk menaikkan tingkat pengisian kamar, rupanya kurang manjur. Selama kuartal pertama 1986 lalu, tingkat penghunian kamar pukul rata hanya 60%. Di Bali, Sumatera Utara, dan Yogyakarta, angkanya malah lebih buruk - terutama di Bali karena ada penambahan kamar dari dua hotel di Nusa Dua. Secara nasional, menurut laporan Biro Pusat Statistik, pada kuartal pertama itu tingkat penghunian kamar rata-rata di bawah angka 50%. Di Singapura, sementara itu, tingkat penghunian hotel merosot dari 86,1 % (1980) jadi 65% (1985) - terutama sesudah jumlah kamar hotel bertambah dari 12.756 jadi 19.450. Pada kuartal pertama tahun ini, tingkat penghuniannya diperkirakan turun lagi ke angka 55% atau 60%. Selain dipengaruhi oleh penambahan kamar, memburuknya tingkat penghunian itu juga dipengaruhi oleh menurunnya arus turis. Lama tinggal mereka di Singapura, lima tahun terakhir, rata-rata hanya 3,3 hari - padahal di tahun 70-an 5,5 hari. Harga barang dan jasa di sana, akibat gaji buruh naik terus, memang semakin mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini