NERACA perdagangan AS, tahun lalu, mencatat rekor defisit baru US$ 148,5 milyar, 20% lebih parah dari defisit 1984 sebesar $ 123,3 milyar. Defisit 1985 itu sepertiganya, $ 49,7 milyar, timbul dari- ketidakseimbangan perdagangan AS dengan Jepang. Neraca perdagangan Jepang sendiri, tahun lalu, mencatat surplus $ 56 milyar. Wajar kalau Jepang semakin dicecar AS agar memberi peluang ekspor AS. Sejak September, AS, Jepang, Jerman Barat, Inggris, dan Prancis, sebenarnya telah berusaha membuka peluang AS dengan memperkuat mata uang Jepang dan menekan valuta dolar. Sampai pekan lalu, kurs dolar terhadap valuta asing telah turun sekitar 20%. Kurs terhadap yen, misalnya, telah turun dari 240 menjadi 190. Secara teoretis, ekspor Jepang akan kurang bersaing dengan ekspor AS, tinggal bagaimana kemampuan pengusaha AS mencari pasaran produksinya untuk ekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini