KRISIS utang dunia 1982, yang belum teratasi, menjadi persoalan utama sidang tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), pekan ini, di Washington. Usaha untuk mengatasi krisis utang itu sebenarnya sudah banyak mereka lakukan, tapi belum banyak menolong. Bantuan Bank Dunia sebesar US$ 10 milyar-US$ 12 milyar, dengan bunga 3% -4% lebih rendah dari suku bunga bank komersial, belum berarti banyak dibandingkan utang dunia sebesar US$ 700 milyar dari bank-bank komersial. Bahkan, belakangan ini, Bank Dunia memotong bantuan modal patungannya ke negara-negara yang mengalami kesulitan anggaran, seperti Brazil, Meksiko, Nlgeria, dan Indonesia. Kemampuan Bank Dunia, yang beranggotakan 147 negara itu, sebenarnya sangat besar baik dalam sumber dana maupun kemampuan stafnya. Tapi, kemampuan itu sulit dikembangkan, karena gerakannya dibatasi akta para pendirinya. Bank Dunia ditentukan hanya membiayai proyek-proyek jangka panjang, yang tak besar peranan risiko manajemennya seperti pembangunan waduk, irigasi, jalan, rumah sakit, dan sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini