BAN andalan Good Year mulai mencengkeram pasar luar negeri. Ban buatan pabrik di 1 Bogor itu sudah berjumlah 41.720 buah yang diekspor dalam semester I 1984 dengan nilai sekitar Rp 1,3 milyar lebih. Good Year juga sudah merima pesanan 47.253 buah bernilai untuk semester akhir tahun ini. Beberapa minggu lalu, dirut Good Year, Sjahfiri Alim, masih berbicara dengan nada pesimistis. Sebab, devisa yang diperoleh dari ekspor ban Good Year tahun lalu, khususnya ke wilayah ASEAN, Australia, dan Pasifik, cuma mencapai US$ 750.000 dari ekspor 16.740 ban. Meski, jumlah ekspor setelah meningkat mencapai sekitar 15% dari rencana produksi tahun ini "Biaya produksi kamisudah lebih murah dafi biaya,, di lalaysia. Tapi dalam ongkos pengiriman, juga biaya pelabuhan, masih dua kali lebih mahal dari yang berlaku di Maiaysia," katanya. Sementaa itu, cengkeraman Good Year di pasar dalam negeri sedang tertindih oleh suplai berkelebihan. Pabrik-pabrik berlomba memberi perangsang berupa potongan harga kepada para penyalur. Sehingga, harga-harga penjualan pihak grosir kepada pengecer makir tak seragam. Kalangan pedagang memperkirakan, persaingan ini masih akan berkepanjangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini