Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ingatkan Soal Piramida Terbalik Demografi RI, Erick Thohir: 2038, Tak Lama Lagi

Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengingatkan agar semua pihak memanfaatkan momentum bonus demografi dengan berinvestasi pada generasi muda.

9 Desember 2021 | 15.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke Urban Sneaker Society (USS) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. ANTARA/HO-Kementerian BUMN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengingatkan agar semua pihak memanfaatkan momentum bonus demografi dengan berinvestasi pada generasi muda. Erick menjelaskan bahwa transisi tersebut tidaklah panjang, dan Indonesia jangan sampai mengulangi kesalahan seperti yang dilakukan oleh negara-negara Amerika Latin.

"Ketika mereka mengalami bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi, lupa berinvestasi pada generasi muda, riset dan pengembangan, tidak mengganti disrupsi daripada perbaikan model bisnisnya, industrinya tidak diperbarui, apalagi struktur ekonominya tidak diseimbangkan. Akhirnya terus menurun dan kita akan menghadapi hal tersebut," ujarnya dalam peluncuran Indonesia Global Talent Internship secara daring di Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.

Pada 2038, kata Erick, piramida demografi Indonesia pelan-pelan akan berubah menjadi piramida terbalik. Dalam piramida normal, kondisi tersebut ditopang generasi muda dalam jumlah banyak sehingga mendorong peningkatan middle income yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Namun ketika piramida tersebut berubah menjadi piramida terbalik seperti yang terjadi pada Jepang, di mana generasi tuanya menjadi banyak sehingga membuat middle income tertekan dan pada akhirnya generasi mudanya tidak ada. (Itu) tahun 2038, tidak lama lagi," ujar Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan tidak ingin Indonesia mengikuti langkah Amerika Latin yang terus mengalami kemerosotan. Amerika Latin adalah satu kawasan yang diprediksi pertumbuhannya luar biasa, tetapi pertumbuhan tersebut tidak juga diikuti dengan komitmen bersama sebagai sebuah negara dan juga tentu seluruh kekuatan individu yang ada di negara tersebut.

Pada akhirnya ketika terjadi bonus demografi tidak ada investasi baru, dalam arti tidak membangun ekosistem yang sehat, pabrik modern dan juga sumber daya manusianya yang tertinggal serta tidak ada juga penguatan riset dan pengembangan atau R&D. Itu yang semua pihak lihat bagaimana Amerika Latin terus merosot, kata Erick Thohir.

ANTARA

Baca juga: Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Bagaimana Jika Mau Layanan Lebih?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus