Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati blak-blakan soal alasan Pertamina berinvestasi di Blok Masela. Diberitakan sebelumnya, Pertamina resmi mengambil alih lapangan migas tersebut pada 25 Juli 2023.
Nicke menuturkan, keputusan berinvestasi di Blok Masela sejalan dengan Rencana Jangka Panjang (RJPP). "Kami beradaptasi, mencoba menjalankan transisi energi. Kami meyakini gas adalah bridging fuel. Demikian juga bioenergi dari fosil fuel menuju renewable energy," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Oleh karena itu, pihaknya memperkuat investasi dan portofolio di bidang bioenergi dan gas. "Kami melihat potensi mana yang sudah ada bloknya dan bisa cepat masuk. Masela menjadi salah satu pilihan," tutur Nicke.
Adapun dalam investasi ini, Pertamina menggandeng badan usaha milik negara Malaysia, Petronas. Keduanya menggantikaan Shell yang melepas 35 persen hak partisipasi. Pertamina lantas mengambil alih 20 persen dan Petronas 15 persen. Sedangkan sisanya masih dipegang Inpex sebesar 65 persen.
Lebih lanjut, Nicke optimistis investasi Pertamina di Blok Masela mampu menjaga ketahanan supply gas nasional dan transisi energi. Selain itu, Blok Masela menjadi porject upsteram pertama yang menerapkan carbon capture utilization & storage (CCUS). CCUS merupakan teknologi untuk menangkap karbondioksida sehingga tidak menuju atmosfer.
"Sehingga yang dihasilkan adalah blue energy," ucap Nicke.
Manfaat lain dari investasi Pertamina di Blok Masela adalah pemeratan ekonomi. Hal ini mengingat lokasi Blok Masela yang berada di wilayah Indonesia bagian timur. "Ekosistem akan tumbuh dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sana," tutur Nicke.
Pilihan editor: Pertamina Ganti Pertalite dengan Pertamax Green 92 Mulai Tahun Depan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini