Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pendingin udara multinasional asal Jepang, PT Daikin Industries Indonesia, membangun pabrik air conditioner (AC) skala penuh pertama di Indonesia. Total investasi perusahaan ini mencapai Rp 3,3 triliun dengan kapasitas produksi 1,5 juta set per tahun. Dengan nilai investasi sebesar ini, Daikin diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600 hingga 2.500 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Nilai investasi Daikin ini merupakan salah satu investasi terbesar di sektor elektronika,” ujar Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia, Khamkhaeng Boonthavee mengatakan, sebagai pabrik AC skala penuh pertama di Indonesia, seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan baku hingga produk siap jual akan dilakukan di Indonesia. Tiap tahapan tersebut, kata Khamkhaeng, akan diawasi dan dijalankan sesuai dengan standar Daikin Global di Jepang.
“Tujuannya untuk memastikan kualitas terbaik yang memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia,” ujarnya.
Direktur PT Daikin Industries Indonesia, Budi Mulia menambahkan, fasilitas produksi perusahaan yang berdiri di atas lahan seluas 20 hektare ini telah memenuhi berbagai persyaratan, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Sertifikat Hemat Energi (SHE). Hal ini, kata Budi, sejalan dengan komitmen Daikin pada program TKDN yang digalakkan oleh pemerintah.
“Dengan keberadaan pabrik ini, kami menetapkan target untuk mencapai tingkat TKDN hingga lebih dari 40% di tahun 2025 nanti,” kata dia.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, saat ini pabrik sudah memulai produksi massal dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 1,5 juta unit AC rumah tangga saat beroperasi penuh.
Kepada Daikin, Faisol berpesan agar Daikin dapat memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia, seperti kompresor. Tujuannya, agar industri dalam negeri tidak terlalu bergantung dengan komponen impor.
Faisol berharap, pembangunan pabrik skala penuh oleh Daikin ini dapat mendorong perusahaan besar lain untuk segera membangun fasilitas produksi di Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.