Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sequoia India menanamkan modal sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 283 miliar (dengan asumsi kurs Rp 14.134 per dolar AS) ke perusahaan jaringan kopi asal Indonesia, Kopi Kenangan. Dengan dana tersebut, Kopi Kenangan berencana mempercepat pertumbuhan dengan membuka 150 kedai hingga akhir tahun ini kemudian melanjutkan ekspansi dengan target 1.000 kedai di seluruh Indonesia pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perusahaan yang telah mendulang profit ini juga disebut tengah menjajaki kemungkinan untuk ekspansi ke Asia Tenggara. Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata menyatakan Indonesia merupakan eksportir kopi keempat terbesar di dunia, tetapi dengan tingkat konsumsi kopi per kapita terendah di kawasan karena tidak adanya jaringan kopi lokal yang terjangkau.
“Misi kami membawa kopi berkualitas tinggi yang dibuat dengan bahan lokal paling segar kepada konsumen di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Edward, melalui keterangan resmi, Selasa, 25 Juni 2019.
Kopi Kenangan didirikan pada 2017 oleh Edward Tirtanata dan James Prananto, dengan tujuan mengisi kesenjangan antara kopi berharga mahal yang disajikan di jaringan kedai kopi internasional dengan kopi instan yang dijual di pinggir jalan.
Saat ini Kopi Kenangan memiliki 80 kedai di 8 kota dan melayani hampir 1 juta gelas kopi per bulan. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari sebelumnya 16 kota dan 175.000 gelas kopi per bulan pada Oktober 2018.
Para pendiri Kopi Kenangan meyakini bahwa perusahaan rintisan ini dapat mendisrupsi secara signifikan bisnis makanan dengan model bisnis ritel baru atau new retail, yang mengombinasikan kenyamanan dan pilihan belanja daring dengan sentuhan dan rasa dari pengalaman berbelanja secara langsung atau luring.
Direktur Sequoia Capital Shailendra Singh menyebutkan, pihaknya sangat terkesan oleh Kopi Kenangan yang fokus pada pengalaman pelanggan, yang menjadi kunci dalam membangun sebuah merek. "Pemahaman tim yang mendalam mengenai selera lokal dan fokus membangun pengalaman pertama teknologi new age benar-benar membedakan mereka dari pesaingnya,” ujarnya.
BISNIS