Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jalur Terdampak Tsunami Mulai Bisa Dilewati Kendaraan Evakuasi

Akses jalan di sejumlah jalur yang terdampak tsunami Selat Sunda di wilayah Banten mulai bisa dimasuki kendaraan evakuasi

24 Desember 2018 | 19.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah warga mulai melakukan aktivitas pasca tsunami di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin 24 Desember 2018. Tim DVI Polda Lampung mencatat jumlah korban meninggal dunia sampai saat ini mencapai 81 orang, serta korban luka mencapai 250 orang, sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian di lokasi bencana tsunami. ANTARA FOTO/Ardiansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akses jalan di sejumlah jalur yang terdampak tsunami Selat Sunda di wilayah Banten mulai bisa dimasuki kendaraan evakuasi korban dan pengguna jalan umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, hari ini untuk wilayah Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang sedang dilakukan pembersihan jalan. Akses di wilayah yang tercatat paling parah terkena dampak itu menurutnya hingga sekarang masih terus diupayakan untuk bisa dilewati.

"Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung memerintahkan kepada Dinas PUPR Banten supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana," kata Wahidin Halim di lokasi bencana di Pandeglang, Senin 24 Desember 2018.

Sebab, kata Wahidin, banyak jalan yang terputus lantaran adanya puing-puing kayu dan pohon yang tumbang. Ini akan mengganggu pengguna jalan dan proses evakuasi korban. Karena itu, kata dia, untuk mempercepat proses penyelesaian dampak bencana Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

"Selain dari Dinas PUPR, Kemen PUPR, penanganan akses jalan terputus juga dibantu dari pihak TNI dan lainnya," kata Wahidin.

Sebelumnya akibat tsunami Selat Sunda Jalan raya penghubung antara Serang-Pandeglang di pesisir Pantai Anyer sampai ke kawasan Carita terputus. Banyaknya puing-puing yang menghalangi jalan berasal dari kayu-kayu dan material resort atau penginapan yang hancur diterjang akibat tsunami. Sehingga menyulitkan petugas dari BPBD dan Tim SAR mengevakuasi dan mengirimkan bantuan ke warga.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Hadi Suryadi mengatakan, hari ini akses sejumlah jalan vital terkena dampak sudah ada yang bisa dilewati. Sebelumnya jalanan tersebut tertutup puing dan pohonan tumbang.

Begitu juga untuk lokasi di kawasan Pantai Anyer dan Carita di Serang sebelumnya sudah mulai dibersihkan termasuk dengan material vila-vilanya dan rumah warga yang hancur.

"Akses Citerup Tanjung Lesung juga sudah dibersihkan. Karena alat berat yang sudah diturunkan dari Dinas PUPR, TNI dan Kemen PUPR dari kejadian awal sudah di lokasi. Ini buat mempermudah evakuasi juga," kata Hadi.

Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung. Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat karena dampak tsunami.

 

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus