Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan komitmennya untuk membantu Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta membangun negaranya. Ramos-Horta adalah gerilyawan Timor Leste selama masa pendudukan Indonesia (1975-1999) yang terpilih menjadi presiden kelima negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya menyampaikan komitmen BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk di bidang infrastruktur," kata Jokowi menyampaikan salah satu poin hasil pertemuannya dengan Ramos-Horta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Juli 2022. Ini adalah kunjungan luar negeri perdana Ramos-Horta setelah dilantik pada 19 Mei lalu.
Di depan Ramos-Horta, Jokowi juga menyinggung nilai investasi Indonesia di Timor Leste yang saat ini mencapai US$ 818 juta. Investasi ini mencakup sektor perbankan, minyak dan gas, hingga telekomunikasi. "Saya mendorong kedua negara dapat segera menyelesaikan bilateral investment treaty," kata Jokowi.
Berikutnya, Jokowi mengatakan dirinya dan Ramos-Horta sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyebut tren perkembangan hubungan perdagangan kedua negara terus bergerak positif. "Saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan," kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi dan Ramos-Horta juga bersepakat untuk memperkuat konektivitas, darat dan laut. Untuk darat, Jokowi berharap peluncuran trayek bus rute Kupang (Nusa Tenggara Timur) - Dili dapat segera dilakukan.
"Untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang -Dili - Darwin (Australia)," kata dia.
Terakhir, Jokowi menyinggung soal perbatasan kedua negara. Jokowi meminta pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan di NTT dapat selesai pada tahun ini. "Saya juga mendorong agar joint border committee dapat dilakukan kembali," kata dia.
Selanjutnya baca Penyelesaian Dua Perbatasan Indonesia dan Timor Leste...
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan Ramos-Horta soal penyelesaian dua perbatasan Indonesia dan Timor Leste, yaitu segmen Noel Besi, Citrana dan segmen Bidjael Sunan Oben. Ini adalah dua perbatasan yang dulunya menjadi lokasi sengketa antar kedua negara.
"Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa," kata dia.
Ramos-Horta mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan hubungan baik antara kedua negara yang telah dibangun selama 20 tahun terakhir. Ramos-Horta berterima kasih atas dukungan Indonesia di berbagai bidang pembangunan Timor Leste, termasuk di bidang pendidikan dan sumber daya manusia.
"Kami ingin melihat peningkatan perdagangan, hubungan ekonomi dan saya sangat bersyukur bahwa Presiden telah setuju untuk melihat bagaimana memperkuat sumber daya air Timor Leste," ujarnya.
Pendahulu Ramos-Horta, yaitu presiden keempat Timor Leste Francisco Guterres Lú Olo juga mengunjungi Jokowi di Istana Bogor pada 28 Juni 2018. "Dalam pertemuan bilateral tadi kami menyepakati untuk meningkatkan hubungan bilateral yang menatap ke depan," kata Jokowi saat itu.
Jokowi kala itu juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan ekonomi di Timor Leste. Saat itu saja, setidaknya sudah 9 BUMN dan lebih dari 400 perusahaan yang dimiliki WNI beroperasi di sana.
Indonesia juga menanamkan investasinya di Timor Leste dengan nilai lebih dari US$ 595 juta sampai di tahun tersebut. Sehingga. Jokowi berharap agar Timor Leste mampu memberikan kepastian hukum bagi investasi yang digelontorkan Indonesia.