Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Para pedagang bendera merah putih di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu meraup untung hingga Rp10 juta selama sebulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setiap tahun jualan bendera, kalau saya jualan di Yogyakarta, tapi ada teman yang jualan sampai luar Jawa," kata penjual bendera Dedi Alpiansyah, 38 tahun, warga Garut, Jawa Barat, saat ditemui di Jalan Kaliurang Sleman, Sabtu 10 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak 27 Juli, Dedi tiba di Sleman bersama puluhan rekan-rekannya dari Garut.
"Jika sedang baik bisa membawa pulang uang hingga Rp10 juta. Tapi sebaliknya jika sedang sepi, uang untuk makan pun tidak ada. Tahun lalu sepi, mau pulang Jawa Barat susah, makan aja saya cuma minta jambu," katanya.
Pada tahun ini, hampir setiap hari Dedi menjual bendera untuk peringatan hari kemerdekaan RI tersebut. "Kalau mujur, sehari bisa menjual hingga puluhan bendera. Yang penting setiap hari ada yang laku," katanya.
Dedi mengatakan jenis bendera yang dijual jenis dan ukurannya beragam, umbul-umbul ukuran kecil hingga besar. Bentuk bendera Merah Putih juga dari ukuran kecil hingga besar, serta atribut untuk peringatan tujuh belasan lainnya.
"Kalau harganya mulai Rp15 ribu hingga Rp 50 ribu," katanya.
Ia mengatakan semua bendera itu diproduksi dari Garut. Mayoritas penjual bendera berasal dari Jawa Barat. Kata Dedi, di Jawa Barat ada satu kampung yang semuanya berjualan bendera.
"Kalau Agustusan seperti ini pemilik modal ada yang sampai menggadaikan kendaraan dan rumah untuk modal buat bendera," katanya.
Daryanto, 45 tahun, warga Klaten, Jawa Tengah juga berjualan bendera dan perlengkapannya di Jalan Solo, Prambanan, Sleman. Ia mengaku penjualan bendera tahun ini cukup baik.
"Tahun ini penjualan bendera cukup ramai, dalam satu hari minimal bisa menjual lima hingga sepuluh bendera dan atribut lainnya," kata dia.