Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group mencatat peningkatan jumlah penumpang pada Januari 2025. Sepanjang bulan tersebut, KAI Group melayani 39.083.129 penumpang, naik 6,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 36.666.053 penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengungkapkan lonjakan jumlah penumpang terjadi di berbagai layanan yang dikelola KAI Group. Dari total 39,08 juta penumpang, sebanyak 4,56 juta merupakan penumpang kereta jarak jauh dan lokal yang dikelola langsung oleh KAI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sementara KAI Commuter mencatat 30,83 juta penumpang, KAI Bandara 587 ribu penumpang, Whoosh 530 ribu penumpang, serta layanan LRT Sumsel dan LRT Jabodebek yang masing-masing melayani 392 ribu dan 2,14 juta penumpang,” ujar Anne dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 10 Februari 2025.
Beberapa layanan KAI Group mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan Januari 2024. LRT Jabodebek mencatat pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 78,85 persen, dari 1,2 juta menjadi 2,14 juta penumpang. Sementara itu, Whoosh yang dikelola KCIC juga mengalami lonjakan 36,8 persen, dari 388 ribu menjadi 530 ribu penumpang.
KAI Bandara mencatat peningkatan 35,01 persen dari 434 ribu menjadi 587 ribu penumpang. LRT Sumsel juga semakin diminati, dengan kenaikan 21,14 persen menjadi 392 ribu penumpang. Adapun layanan KA jarak jauh dan lokal meningkat 15 persen dari 3,96 juta menjadi 4,56 juta penumpang.
“Tren positif ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayai kereta api sebagai moda transportasi yang andal, efisien, dan nyaman,” ujar Anne.
Menurut Anne, peningkatan jumlah penumpang mencerminkan keberhasilan KAI dalam membangun infrastruktur transportasi yang handal dan meningkatkan konektivitas antarwilayah. “Akses transportasi yang lebih mudah mendorong mobilitas masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di berbagai daerah,” katanya.
Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap moda transportasi yang ramah lingkungan turut menjadi faktor utama dalam lonjakan jumlah penumpang. “Kereta api semakin diminati karena menawarkan efisiensi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan, KAI terus melakukan berbagai inovasi, termasuk peluncuran fitur Carbon Footprint pada Desember 2024 lalu, penyediaan water station di stasiun untuk mengurangi sampah plastik, penerapan teknologi face recognition untuk meningkatkan keamanan, serta penggunaan alat makan berbahan kayu di dalam kereta sebagai upaya mengurangi limbah plastik.
“KAI akan terus berinovasi dan meningkatkan layanan demi kenyamanan serta keberlanjutan lingkungan. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut di bulan-bulan mendatang,” kata Anne.