Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

KAI Mulai Operasikan KA BIAS Madiun, Volume Penumpang Relasi Bandara Adi Soemarmo-Madiun Tinggi

PT KAI Daop 6 Yogyakarta mulai mengoperasikan 10 perjalanan Kereta Api (KA) BIAS Madiun atau 5 KA pergi pulang (PP) per Selasa, 10 Desember 2024.

11 Desember 2024 | 10.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mulai mengoperasikan 10 perjalanan Kereta Api (KA) BIAS Madiun atau 5 kereta api pergi pulang (PP) per Selasa, 10 Desember 2024. Volume penumpang kereta api relasi Bandara Adi Soemarmo-Madiun itu terbilang tinggi sejak awal dioperasikan pada 3 November 2024 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan pengoperasian 10 perjalanan KA BIAS Madiun itu, maka wilayah Solo-Madiun akan semakin terkoneksi. Pengoperasian KA BIAS Madiun merupakan komitmen PT KAI untuk menghadirkan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat, serta dapat diandalkan ketepatan waktunya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan 10 perjalanan per hari, kami berharap layanan ini dapat memberikan kemudahan konektivitas antar wilayah dan mendukung mobilitas masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya," ujar Krisbiyantoro di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 10 Desember 2024.

KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat dari awal pengoperasian tanggal 3 November volume penumpang KA BIAS Madiun terbilang cukup tinggi. Ia menyebutkan, jumlah keberangkatan penumpang sebanyak 8.739 penumpang atau rata-rata per harinya 397 penumpang dari arah Bandara Adi Soemarmo menuju Madiun.

"Dengan jadwal perjalanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian masyarakat, KA ini menjadi solusi bagi komuter, pelaku bisnis, pelajar, hingga wisatawan yang ingin bepergian antara dua kota tersebut," ungkap dia.

Krisbiyantoro mengatakan, KA BIAS Madiun dirancang untuk menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dengan Kota Madiun, dengan pemberhentian di stasiun-stasiun penting, seperti Stasiun Bandara Adi Soemarmo, Kadipiro, Solo Balapan, Solo Jebres, Sragen, Walikukun, Ngawi, Magetan, dan Madiun. 

"Perjalanan ini menawarkan aksesibilitas yang lebih baik bagi penumpang yang membutuhkan transportasi lanjutan dari dan ke Bandara Adi Soemarmo, serta masyarakat di sepanjang rute tersebut," kata dia.

Menurutnya, KA Bias Madiun memiliki keunggulan tersendiri. Pertama dari harganya yang relatif terjangkau dengan tarif tiket mulai Rp 7.000 hingga Rp 40 ribu. "Dari sisi harga, kompetitif untuk semua kalangan masyarakat," ungkap dia.

Selain itu, dari sisi kenyamanan, karena KA BIAS Madiun ini memiliki fasilitas kursi ergonomis, pendingin ruangan, dan kebersihan kabin terjaga. Dari waktu tempuh, perjalanan KA Bias Madiun dapat diprediksi.

"Perjalanan relatif lebih cepat dibandingkan moda transportasi lainnya dan waktu tempuh lebih pasti," tutur Krisbiyantoro. 

KA Bias Madiun juga ramah lingkungan sebab dapat ikut mengurangi emisi karbon. 

"Dengan beroperasinya KA BIAS Madiun sebanyak 10 perjalanan ini juga diharapkan dapat meningkatkan bangkitnya penumpang aglomerasi dari daerah Jawa Timur menuju ke daerah Jawa Tengah atau sebaliknya sehingga mendatangkan dampak positif seperti mendukung ekonomi lokal, mendukung pariwisata daerah, mengurangi kemacetan, serta menambah daya tarik wisata," ucap Krisbiyantoro. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus