MENEBAR kartu, Garuda mencari sasaran baru: maskapai penerbangan ini menghadiahkan Executive Card kepada tokoh-tokoh pengusaha di Hilton. Pemberian kepada 18 orang pengusaha ini, Rabu pekan lalu, merupakan bentuk pelayanan lain, semacam ucapan terima kasih kepada mereka yang menggunakan jasa penerbangan nasional terbesar itu. R.A.J. Lumenta, Direktur Utama Garuda, terus terang mengatakan, "Ingin memperlihatkan terima kasih secara nyata kepada para eksekutif yang selalu menggunakan jasa Garuda." Hadiah ini diberikan berdasarkan berbagai pertimbangan. Antara lain, setelah melihat frekuensi terbang, jabatan, dan perusahaan para tokoh, terpilih orang seperti Probosutedjo, William Soeryajaya, Ciputra, dan Djukardi Odang. Kepada pemegang kartu itu dijanjikan prioritas terbang, layanan istimewa, plus ekstra bagasi 10 kg. Untuk menarik sasaran itu, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan Garuda. "Kami terpaksa mengubah konfigurasi pesawat," kata M. Soeparno, Direktur Pemasaran Garuda. Pesawat DC-10-30, yang semula menyediakan 30 kursi kelas eksekutif, akan diperluas untuk 66 kursi. Dan kelas eksekutif di Boeing 747-2U3B, dari 30 kursi akan menjadi 54. Bahkan, sejak bulan lalu, sebagian armada F-28 sudah mulai ada yang memiliki 20 kursi eksekutif. Apa boleh buat, "Penambahan kelas eksekutif ini terpaksa mengorbankan jatah kelas ekonomi," kata Soeparno. Djukardi Odang, Direktur Utama Pantja Niaga, yang beruntung mendapatkan Executive Card, menilai langkah Garuda itu sebagai kejutan, meskipun belum profesional layanannya. Bila dibandingkan dengan layanan Singapore International Airlines (SIA), misalnya, Garuda memang masih terpontal. Armada penerbangan Singapura itu menyediakan Clipper Lounge - semacam Executive card. Pemegang kartu ini tidak hanya beroleh kebebasan membawa bagasi, tapi juga diberi ruangan khusus yang enak di pelabuhan Changi lantai 2, lengkap dengan pesawat tv, video, dan makanan ringan yang laik eksekutif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini