TAK mau ketinggalan dari sejumlah perusahaan lain, kini Kedaung Indah Can (KIC) melebarkan sayap ke Malaysia. Industri alat-alat dapur yang antara lain dimiliki oleh Probosutedjo ini sedang membangun pabrik panci dan teko di Malaysia. Menurut Ir. Johan Dharmawan, Presdir KIC, pabrik yang akan menelan investasi 18 juta ringgit (hampir Rp 15 miliar) itu direncanakan akan berproduksi (dengan kapasitas 20 ribu set per hari) pada awal tahun 1995. Selain berbagai fasilitas murah, seperti harga tanah yang cuma Rp 16.000 semeter - pabrik ini dibangun di Kota Kucing, Serawak - ada fasilitas bebas bea (tax holiday) selama lima tahun, dan produksinya juga bisa diserap oleh negara-negara Commonwealth. "Jelas, ekspansi ke Malaysia ini akan menguntungkan," ujar Johan, optimistis. Menurut Johan, modal yang ditanam di Malaysia itu ditanggung oleh KIC sebesar 65% saja. Sisanya dari beberapa pengusaha lokal yang menjadi mitra di sana. Ekspansi ke Serawak itu tentu hanya mungkin berkat kinerja KIC yang terus meningkat. Dari sektor keuntungan, misalnya, selama 1993 KIC berhasil meraup Rp 7,5 miliar, naik 37% dibandingkan tahun 1992. Sedangkan omzet penjualan KIC - Rp 42,4 miliar pada 1993 - naik sekitar 37,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari kapasitas produksi 28.000 set sehari, 80% diekspor ke Amerika, Kanada, dan Jepang. Di dalam negeri, KIC menguasai pangsa 30%. Kendati begitu, "Produk kami boleh dikata tidak ada saingannya di dalam negeri," Johan sedikit berpromosi. Adapun pangsa yang 70% diperebutkan oleh 11 industri sejenis lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini