Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pesantren dan sawit

Tujuh pesantren di tapanuli selatan kini memiliki 5 ha perkebunan kelapa sawit. usaha ini berkat kerjasama dengan departemen pertanian, departemen agama, dan bmi. jika berhasil proyek percontohan akan di semua pesantren di indonesia

7 Mei 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUKAN konglomerat saja, rupanya, yang senang kelapa sawit, tapi para santri juga mulai tertarik. Tujuh pesantren di Tapanuli Selatan kini masing-masing memiliki 5 ha perkebunan sawit. "Tanamannya berkembang dengan baik," kata Rahman Rangkuti, anggota Komisi IV DPR RI, yang meninjau ke sana akhir bulan lalu. Usaha kelapa sawit ini dibangun oleh pesantren bekerja sama dengan Departemen Pertanian, Departemen Agama, dan Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dalam kerja sama ini, pihak pesantren menyediakan lahan, sedangkan BMI menyalurkan kredit. Untuk itu, BMI telah mengucurkan pinjaman sebesar Rp 500 juta. Dengan modal dari BMI ini, tiap pesantren akan membeli lahan baru seluas 20 ha. Kredit itu akan dicicil selama 8 tahun, dengan tenggang waktu bebas angsuran 3 tahun. Untuk kredit tersebut, BMI tidak meminta bunga tapi bank ini berhak menerima sebagian dari laba yang diperoleh. Sedangkan untuk urusan pengolahan lahan dan manajemen, Departemen Perkebunanlah yang berperan. PTP VII, misalnya, akan membina Pesantren Baitur Rahman, Pesantren Syakh Ahmad Daud, dan Pesantren Darul Ulum. PTP IV membina empat pesantren lainnya. Kelak, kedua PTP itu akan menyerap hasil perkebunan sawit tadi. Jika berhasil, proyek percontohan ini akan dikembangkan di semua pesantren di Indonesia, yang kini berjumlah 3.000-an. Menurut Rangkuti, permintaan serupa sudah datang dari pesantren di Riau, Jambi, dan Kalimantan. Begitu lahannya tersedia, BMI bisa segera mengucurkan kredit dan PTP terjun ke sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus