Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

KEK Nongsa Digital Park Targetkan Investasi Tembus Rp 40 Triliun hingga 2032

KEK Nongsa Digital Park menargetkan nilai investasi di kawasan itu mencapai Rp 40 triliun sampai dengan 2032.

30 Juni 2024 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park menargetkan nilai investasi di kawasan itu mencapai Rp 40 triliun sampai dengan 2032. Target itu diproyeksikan berasal dari investasi baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sesuai dengan komitmen kami ke Dewan Nasional KEK, ke Pak Merko Perekonomian (Airlangga Hartarto),” ujar Direktur PT Taman Resor Internet Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Nongsa Digital Park, Peters Vincent, saat ditemui di KEK Nongsa Digital, Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 27 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Peters belum dapat merinci total investasi yang diraup oleh industri kreatif itu. Hingga saat ini, dia mengaku masih memproses data nilai modal yang ditanam untuk pengembangan bisnis. Dengan luas lahan yang hanya 50 hektare, dia mengharapkan dukungan pemerintah untuk mencapai target itu.

Dalam mengoperasikan kegiatan ekonominya, KEK Nongsa Digital Park ditopang oleh tenaga kerja yang merupakan campuran antara karyawan dan siswa. Peters mengungkapkan, KEK Nongsa Digital Park mempekerjakan 2.000–3.000 karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara jumlah siswa yang telah dihasilkan melalui pendidikan mereka mencapai 4.300 orang.

Meski belum bisa merinci total nilai investasi yang masuk, Peters mengungkapkan telah mendapatkan 20–25 investor dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, ada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berniat membangun Pusat Data Nasional kedua di Nongsa. Sementara dari luar negeri ada investor dari Singapura, Hong Kong, Cina, dan Selandia Baru.

Peters mengungkapkan, dia telah memplot sembilan pusat data yang akan dibangun di kawasan itu. Dari sembilan itu, delapan di antaranya sudah terkonfirmasi untuk mulai dibangun. Adapun pusat data yang mulai dibangun yaitu milik Kominfo, Hong Kong, dan GDS Data Center dari Cina.

“(Investasi) yang paling besar yang pasti, karena kita akan punya sembilan plot data center, data center itu merupakan investasi yang sangat-sangat padat,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus