Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenhub Gelar Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok

Test Bed E-Pilotage ini untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka penyusunan regulasi, kompetensi SDM, serta kesiapan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pemanduan secara elektronik.

15 Desember 2023 | 12.15 WIB

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau progres Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023). ANTARA/ Asmaul
Perbesar
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau progres Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023). ANTARA/ Asmaul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan atau Kemenhub melakukan uji coba atau Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2023 di Kantor Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Jakarta Utara. Uji coba ini untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka penyusunan regulasi, kompetensi SDM serta kesiapan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pemanduan secara elektronik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selain itu Test Bed E-Pilotage ini dimaksudkan mengoptimalkan peran dari Vessel Traffic Service (VTS) melalui harmonisasi dan sinergitas antar petugas di lapangan dan pihak terkait yang terlibat langsung dalam Test Bed E-Pilotage pada alur Pelabuhan Tanjung Priok. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Captain Antoni Arif Priadi mengatakan, adanya Revolusi Industri 4.0 sangat berdampak pada perkembangan teknologi informasi, termasuk pada teknologi pelayaran. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hal itu memungkinkan peluang untuk melakukan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan navigasi kepada perusahaan pelayaran dan pengguna jasa untuk efisiensi dan peningkatan performa," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 15 Desember 2023.
 
Kegiatan Test Bed E-Pilotage ini termasuk dalam program Quick Wins Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran. Yakni dengan memberikan layanan pemanduan secara elektronik melalui stasiun- stasiun VTS pada 25 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia. 

"Oleh karenanya, aspek keselamatan pelayaran menjadi sangat penting ketika menggunakan pandu baik secara fisik ataupun secara elektronik," kata dia. "Termasuk ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana kenavigasian." 

Menurut Antoni, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan E-Pilotage di antaranya terkait perumusan kebijakan, kesiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi SDM, dan legalitas asuransi yang menjadi tantangan bagi kita bersama. Sehingga seluruh instansi dan stakeholder dalam pelaksanaan E-Pilotage harus bersinergi untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia. 

Sementara, Direktur Kenavigasian Captain Budi Mantoro mengungkapkan bahwa Test Bed E-Pilotage yang dilaksanakan di beberapa Stasiun VTS Distrik Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengacu pada ketentuan PM 4 tahun 2023 dimana terdapat 3 jenis metode dalam melaksanakan kegiatan  E-Pilotage. Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok menggunakan metode pertama, yaitu terdapat pandu di atas kapal (Pilot on Board) dan pandu di VTS (Pilot on VTS) 

Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage pada VTS Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok kali ini, kata dia, merupakan Test Bed E-Pilotage yang kedua kali. Di mana pergerakan kapal mulai dari Ship Reporting Line sampai dengan sandar di Dermaga. Berbeda dengan pelaksanaan Test Bed sebelumnya pada  2020 di mana pergerakan kapal dari Ship Reporting Line sampai area labuh jangkar. 

"Sehingga pelaksanaan Test Bed kali ini memerlukan persiapan yang lebih matang" kata Budi.
 
Kepala Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Muhammad Anto Julianto mengatakan bahwa pemanfaatan ketersediaan data elektronik yang ada di VTS dibutuhkan. Hal itu juga sesuai amant  Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia, dalam meningkatkan pelayanan di bidang pelayaran khususnya pemanduan.  

"Hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan petugas pandu dalam memandu kapal," tutur Anto. "Sehingga kegiatan olah gerak kapal dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien." 

Adapun kegiatan Test Bed E-Pilotage ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan Test Bed E-Pilotage Disnav Tipe B Tanjung Priok dengan dukungan dari berbagai pihak, yaitu petugas pandu dari PT. SPJM (Subholding PT. Pelindo Jasa Maritim) dan kapal KMP. Sakura Express dari PT. BMNL (Bukit Merapin Nusantara Line). Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage tersebut berjalan lancar, di mana Kapal KMP. Sakura Express berhasil sandar dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Priok melalui pemanduan secara elektronik dari VTS Tanjung Priok.  

Selanjutnya, hasil uji coba hari ini akan menjadi evaluasi dan acuan untuk meningkatkan pelayanan terkait keselamatan pelayaran khususnya di wilayah perairan Tanjung Priok.

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus