Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenhub: Geografis Jadi Faktor Angkutan Udara Mendominasi saat Nataru

Kemenhub mengatakan pergerakan penumpang pesawat masih mendominasi dibandingkan dengan moda angkutan umum lainnya pada periode Nataru.

29 Desember 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan pergerakan penumpang pesawat masih mendominasi dibandingkan dengan moda angkutan umum lainnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru. Hingga 26 Desember 2024, tercatat 2.468.492 yang memilih menggunakan angkutan udara atau 31,4 persen dari total keseluruhan penumpang angkutan umum yang berjumlah 7.871.391 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dominasi penumpang angkutan udara mencapai 31,4 persen dari total keseluruhan penumpang, dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, seperti kereta api sebesar 23,9 persen, penyeberangan 16,9 persen, angkutan jalan 17,7 persen, dan angkutan laut 10,1 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri mengklaim di samping karena pemerintah memberikan stimulus berupa diskon sebesar 10 persen pada harga tiket pesawat, faktor yang menyebabkan masyarakat lebih memilih pesawat pada periode Nataru ini karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Dalam musim liburan seperti Nataru, banyak orang ingin menghemat waktu untuk bisa lebih cepat sampai ke tujuan," katanya saat dihubungi Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Sabtu, 28 Desember 2024.

Selain itu, Elba juga mengatakan transportasi udara memungkinkan penumpang mencapai destinasi dengan lebih efisien. Adapun menurut data Kemenhub, puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional tercapai pada 22 Desember 2024 yaitu sebanyak 301.488 penumpang atau naik 3,92 persen dibandingkan puncak pergerakan pesawat 2023 yang berjumlah 290.102 penumpang.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, diprediksi masih terdapat kemungkinan terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025.

Elba menyampaikan bahwa Kemenhub telah menginspeksi 410 pesawat yang akan digunakan untuk angkutan Nataru. Inspeksi tersebut mencakup pengecekan kelaikan pesawat, layanan penumpang, fasilitas bandara, navigasi penerbangan, serta aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Dengan dilaksanakannya pemeriksaan secara ketat, kita harapkan seluruh pesawat yang melayani angkutan Nataru ini dalam kondisi laik terbang dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang," katanya.

Kemudian, Elba juga berujar bahwa Kemenhub bersama otoritas penerbangan akan memastikan maskapai dapat mengoperasikan penerbangan dengan kapasitas maksimal. "Fokus utama tetap pada kelancaran, keamanan, dan keselamatan transportasi udara. Sejumlah risiko juga sudah dimitigasi mulai dari cuaca ekstrem hingga terjadi penundaan penerbangan," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus