Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengusulkan rapid test antigen gratis untuk pemudik yang akan masuk ke Jabodetabek digelar di 21 titik jalan tol dan tempat peristirahatan atau rest area. Kebijakan itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona di masa arus balik Idul Fitri 1442 Hijriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sedang usulkan ke Satgas, tapi nanti tergantung dengan ketersediaan alatnya,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat dihubungi pada Kamis, 13 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tes dilakukan mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Bakauheni. Sebanyak 13 titik di antaranya diusulkan dilaksanakan di 13 rest area. Sedangkan sisanya di pintu-pintu tol utama, seperti Gerbang Tol Kalikangkung.
Selain di jalan tol, tes rapid Antigen gratis diwacanakan bakal digelar di jalan utama khusus bagi pemudik dengan sepeda motor. Budi Setiyadi menyebut tes akan dilaksanakan di tiga titik, yakni di sekitar jembatan timbang Karawang, Tegal Gubuk Susukan dari Palimanan ke arah Jatibarang, dan Indramayu ke arah Jatibarang.
Di samping menggelar rapid Antigen gratis, secara paralel Budi Setiyadi mengatakan Kementeriannya bakal memperketat pengecekan dokumen masyarakat secara acak atau random sampling. Ia berharap jumlah screening Covid-19 meningkat dengan adanya kebijakan tes rapid Antigen gratis dan pengetatan pengecekan tersebut.
“Harapannya banyak yang akan dites pasca-peniadaan mudik, dari persen, sekitar 60 persennya akan dilakukan tes. Itu untuk sepeda motor,” ujarnya.
Kementerian Perhubungan telah mencatat sebanyak 1,5 juta orang tercatat keluar dari Jabodetabek sejak masa pengetatan mudik 22 April lalu hingga 11 Mei 2021.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan masyarakat bergerak menuju arah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera melalui pelbagai pintu jalan tol maupun penyeberangan Merak-Bakauheni.
“Tujuan masyarakat itu bervariasi karena data diambil sejak pengetatan, apakah itu untuk mudik atau aktivitas yang dikecualikan, kita harus melihat spesifik,” ujar Adita dalam konferensi pers virtual.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Adita pun menerangkan adanya potensi lonjakan pergerakan arus balik pasca-Lebaran. Arus puncak balik diprediksi terjadi pada 16 dan 20 Mei 2021 atau H+3 dan H+7 Idul Fitri.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengutarakan rencana tes Covid-19 seperti rapid test antigen gratis untuk pemudik pada masa arus balik Lebaran 1442 Hijriah. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik.