Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenparekraf Sebut Keberagaman Motif Batik Bisa Jadi Media Promosi Wisata

Keunikan motif yang dibuat oleh para pebatik dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat asal batik tersebut dibuat.

2 Oktober 2022 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Koleksi batik ready to wear motif mega mendung di strore Batik Trusmi/Foto: Ecka Pramita/Cantika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan batik akan menjadi media promosi bagi Indonesia. Salah satu caranya ialah dengan menonjolkan motif batik khas dari daerah masing-masing. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini berpotensi besar dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia melalui keragaman batik yang terdapat di Indonesia," ujar
Koordinator Strategi Komunikasi dan Kemitraan Direktorat Komunikasi Pemasaran Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Dedi Ahmad Kurnia dalam diskusi daring di Jakarta pada Ahad, 2 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keunikan motif yang dibuat oleh para pebatik, kata Dedi, dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat asal batik tersebut dibuat. Dedi mengatakan batik sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Mulai kelahiran hingga kematian, budaya masyarakat tidak luput dari kehadiran kain batik.

Batik juga dianggap menjadi simbol dari keragaman budaya Indonesia yang terlihat dari motif-motifnya. Namun menurut Dedi, ada tantangan untuk mendorong batik menjadi media pemasaran pariwisata. Misalnya, cara untuk menjadikan batik sebagai identitas bangsa sekaligus melestarikannya.

"Untuk itu dalam upaya untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maka kita patut menggalakkan batik sebagai simbol ekonomi bangsa dikarenakan batik merupakan ekosistem warisan budaya leluhur,” kata Dedi.

Pendapat senada disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo. Dia mengatakan sektor pariwisata dan perajin batik dapat berkolaborasi untuk mendatangkan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurut dia, fisolofi dan proses pembuatan batik dapat menarik minat pengunjung, khususnya yang berasal dari luar negeri yang ingin belajar dan memahami lebih dalam tentang wastra Indonesia tersebut. "Narasi storytelling bagaimana batik ini bisa tercipta menjadi experience tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang batik," kata Singgih.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus