Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementan Bakal Cetak Sawah 100 Ribu Hektare di Kalteng pada Juni 2025, Anggaran Rp 5,5 Triliun

Kementan akan mengalokasikan Rp 5,5 triliun dari total anggaran kementerian sebesar Rp 29 triliun untuk pembukaan lahan di Kalteng.

9 Januari 2025 | 11.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal mencetak sawah seluas 100 ribu hektare di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Sawah-sawah baru ini merupakan bagian dari total potensi lahan seluas 500 ribu hektare yang akan digarap di wilayah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Target kami dari data yang tersedia itu 500 ribu hektare tersebut, mudah-mudahan 100 ribu hektare yang sudah siap ini bisa kita buka sampai bulan 6 tahun 2025,” ucap Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk program ini. Andi merinci, Kementan akan mengalokasikan Rp 5,5 triliun dari total anggaran kementerian sebesar Rp 29 triliun untuk pembukaan lahan di Kalteng. Anggaran ini akan digunakan untuk kegiatan cetak sawah, modernisasi pertanian, optimasi lahan, dan brigade pangan.

Untuk 100 ribu hektare sawah yang akan dicetak itu, Andi mengatakan Kementan telah menyiapkan Survei Investigasi Desain (SID). Kementan juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk normalisasi, membangun tanggul, memperbaiki pintu air, dan menyediakan pompa air untuk irigasi.

Andi menambahkan, saat ini masih ada lahan seluas 200 ribu hingga 300 ribu hektare yang akan digunakan untuk optimasi lahan. Karena itu, ia meminta para Penjabat (Pj.) Bupati untuk melaporkan data lahan-lahan yang dapat dioptimalkan kepada Kementan.

Kementan juga akan terus memberikan bantuan optimasi lahan, bantuan subsidi pupuk, bantuan alsintan serta mendorong keringanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk modal kerja petani dalam mempercepat pertanaman.

“Pelibatan warga lokal harus dioptimalkan agar kesejahteraan merata. Bahwa ada yang belum berhasil iya mungkin ada. Namun semua perlu waktu, kemarin-kemarin belum berhasil tapi yakin kali ini kita akan berhasil," tutur Andi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus