Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik ekspor tumbuh hingga 9,64 persen dalam lima tahun mendatang. Target ini bertujuan menopang ambisi Presiden Prabowo Subianto mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan, Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) telah memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan sebesar 3,2 persen pada tahun depan. Angka ini turun dari prediksi sebelumnya sebesar 3,3 persen, tapi meningkat dari capian tahun ini sebesar 3,1 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, angka pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan meningkat tipis dari 5 persen pada tahun ini menjadi 5,1 persen pada tahun depan. “Meskipun 5 persen ini kita tahu sendiri dengan kondisi saat ini harus digenjot dengan sekuat tenaga,” kata Fajarini dalam Gambir Trade Talk di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.
Dengan adanya target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, Kemendag telah mengadakan penghitungan. Fajarini mengatakan, instansinya telah menetapkan target pertumbuhan ekspor menjadi 7,1 persen dengan nilai USD 294,45 miliar pada tahun depan. Ekonomi ditargetkan tumbuh 5,6 persen pada tahun ini.
Dalam empat tahun berikutnya, ekspor ditargetkan tumbuh sebesar 7,09 persen atau senilai USD 315,31 miliar; 7,89 atau senilai USD 340,20 miliar; 8,77 atau senilai USD 370,04; dan 9,64 persen atau senilai USD 405,69 miliar.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi, berturut-turut ditargetkan meningkat dari 5,06 persen menjadi 5,79 persen pada 2026; 6,53 persen pada 2027, 7,26 persen pada 2028, dan 8,00 persen pada 2029.
“Ini merupakan suatu target yang cukup luar biasa, karena Januari–Oktober tahun ini ekspor naik 1,3 persen, masih cukup baik dari periode sebelumnya 0,3 persen,” kata Fajarini.
Sedangkan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pemerintah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 hingga 8,3 persen pada tahun ketiga dan 7,8 persen pada tahun keempat. Dengan begitu, rata-rata pertumbuhan 7,7 persen dapat dicapai selama lima tahun.
Amalia mengatakan program makan gizi gratis yang akan berlangsung di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengerek pertumbuhan ekonomi. “Jangka pendeknya, program Makan Bergizi Gratis bisa mengerek pertumbuhan ekonomi karena menyerap produk-produk masyarakat lokal sehingga memicu permintaan agregat," kata Amalia pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ombudsman Temukan Aspek Perizinan Jadi Potensi Maladministrasi dalam Tata Kelola Industri Kelapa Sawit