Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian Pertanian dapat Tambahan Anggaran, Mentan Amran: untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Kementerian Pertanian mendapatkan tambahan anggaran untuk mengembangkan berbagai sektor pertanian. Menteri Pertanian mengatakan penambahan anggaran ini untuk mewujudkan swasembada pangan pada 2025.

31 Desember 2024 | 18.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan pemaparan saat konferensi pers di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, 26 November 2024. ANTARA/Muhammad Ramdan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan ambahan anggaran untuk mengembangkan sektor pertanian pada 2025. Penambahan anggaran untuk sistem irigasi misalnya, saat ini mendapatkan alokasi dana dari pemerintah sebesar Rp12 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain untuk sistem pengairan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan penambahan anggaran juga diberikan untuk program optimalisasi lahan atau oplah. Dia mengatakan total dana yang ada di lembaganya untuk program ini mencapai Rp 13 triliun. “Dengan langkah dan upaya berpihak pada petani ini, kami optimistis dapat mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia secepat-cepatnya,” ucap Amran Sulaiman dalam keterangan resminya pada Senin, 30 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, program oplah ini bertujuan mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering. Amran berujar program tersebut rencananya akan bekerja sama dengan dengan TNI, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta berbagai pihak terkait lainnya.

Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development Indef Abra Talattov mengkritik keras lembaga yang dipimpin Amran ini meminta tambahan anggaran sebesar Rp 68 triliun, dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025.

Menurut dia, kenaikan anggaran dianggap belum tentu berkontribusi bagi peningkatan produksi pangan. “Justifikasi Mentan (Menteri Pertanian) menambah anggaran saya pikir tidak rasional mengingat kondisi fiskal kita yang terbatas tahun depan,” kata dia dalam diskusi daring Indef, Selasa 27 Agustus 2024.

Ia ragu adanya dana tambahan ini mampu berkorelasi positif terhadap produksi pertanian. Pasalnya, tahun lalu justru produksi beras turun 1,4 persen dari mulanya 31,54 juta ton di pada 2022, menjadi hanya 31,01 juta ton pada 2023. 

Komoditas pangan jenis jagung misalnya, juga mengalami hal serupa yang tahun lalu menyusut sampai 10,61 persen. Karena itu, Abra menilai masih banyak faktor-faktor lain yang mestinya dioptimalkan kementerian selain usulan menaikkan anggaran.

Merujuk pada nota keuangan RAPBN 2025, memang hampir seluruh anggaran kementerian berkurang. Abra berujar, hal ini tidak lepas dari tantangan fiskal. Dana Kementerian Pertanian tahun ini ditetapkan sebesar Rp 13,3 triliun, sementara tahun depan turun menjadi 7,9 triliun. “Melihat anggaran kementerian lain yang juga dipangkas, apapun dalilnya, sangat berat untuk memenuhi tuntutan ataupun harapan kenaikan Rp 68 triliun,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus