Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan bersiaga 1 hingga Februari 2025 untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrim belakangan ini. Langkah ini juga termasuk untuk menyongsong libur natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan siapa ini akan menyesuaikan kondisi cuaca terkini. "Dalam posisi siaga 1 sampai di bulan Februari 2025. Tapi kalau di bulan Februari cuaca masih seperti ini, tetap kami harus siagakan," kata Dody Hanggodo saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, pada Selasa, 24 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Kementerian PU juga akan menyiagakan seluruh personel dan alat berat dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam. Menurut Dody, kementeriannya akan meminimalisasi dampak dari cuaca dan bencana alam yang berpotensi terjadi seperti longsor, gunung meletus, banjir, atau kerusakan jalan.
“Kami harus mengantisipasi semua itu agar bisa kami bantu lebih cepat,” kata Dody.
Sementara itu, Dody mengatakan kementeriannya juga telah menginstruksikan anak pejabat di daerah untuk mengecek dan mendata titik rawan bencana. Siapa ini juga berlangsung dari Aceh hingga Papua.
“Kami sudah siagakan seluruh kepala balai untuk melakukan pengecekan dari Aceh sampai Papua,” kata dia.
Langkah ini, kata Dody, untuk memastikan agar para personel di lapangan bisa segera bergerak dan memberikan bantuan bila bencana alam terjadi. Dalam kondisi siaga, para personel juga diminta untuk menyiapkan alat berat dan material pendukung evakuasi. "Di tempat-tempat itulah kemudian kami semua bersepakat,” kata dia.
Salah satu bencana alam yang belakangan terjadi, yaitu longsor di ruas jalan nasional Semoi Dua - Kilometer 38 Samboja di Kutai Kartanegara. Pada Ahad kemarin, longsor ini menyebabkan akses menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) terhalangi.
Pada jalan yang terdampak longsor ini, Kementerian PU juga akan memasang jembatan bailey. “Jembatan sementara, tinggal pasang saja. Kami malam pukul 22.00 WITA selesai,” kata Dody.
Dalam monitoring kementerian, Dody juga meminta anak buahnya di lapangan bergegas menyampaikan informasi soal perkembangan longsor ini. Dia menyebut para pegawainya tak perlu menunggu dikonfirmasi media, tapi langsung menyampaikan informasi.
"Mestinya bisa diinfokan terlebih dahulu,” kata Dody kepada Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Timur Hendro Satrio saat monitoring secara daring itu.
Sementara itu, Hendro mengatakan akses jalan ke IKN mulai normal dan ramai pengendara. BPJN pun telah menerapkan skema buka tutup untuk satu arah.
Selain membersihkan material dengan alat berat, Hendro mengatakan BPJN juga akan memasang jembatan bailey untuk menghubungkan jalan menuju IKN ini. Dia menyebut kini anak buahnya juga telah mulai memasang jembatan itu. "Kami sudah pakai alat-alat termasuk eskavator," kata Hendro.
Sementara itu, Doddy mengatakan kementeriannya juga telah menyiagakan para jajarannya di berbagai titik rawan bencana. Dia menyebut kementeriannya akan terus memonitor kesiapan dan upaya antisipasi bencana hingga Februari mendatang. “Ini satu hal yang kami kerjakan secara periodik,” kata Doddy.
Pilihan Editor: Yang Muda yang Sulit Mendapat Kerja