Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kementerian Targetkan Rumah Sakit BUMN Kuasai Pasar

"Kami tidak mau hanya menyaksikan persaingan itu diambil oleh asing atau pihak swasta."

11 Februari 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah Sakit Pelni di Petamburan, Jakarta. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Konsolidasi rumah sakit milik badan usaha milik negara (BUMN) ditargetkan dapat meningkatkan daya saing dan pangsa pasar dalam industri kesehatan nasional. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan peluang tersebut terbuka lebar dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki, dengan 64 rumah sakit dan 6.500 jumlah tempat tidur. "Bukannya kami mau monopoli, kami perlu persaingan, tapi kami tidak mau hanya menyaksikan persaingan itu diambil oleh asing atau pihak swasta," ujarnya kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian BUMN akan menyatukan seluruh pengelolaan rumah sakit yang dipegang oleh perusahaan negara ke dalam induk usaha. Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) ditunjuk sebagai holding rumah sakit BUMN. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick mengatakan fokus pertama yang akan dilakukan adalah peningkatan daya saing dengan standardisasi kualitas layanan kesehatan berskala global. Berikutnya adalah pengembangan jaringan dan lokasi layanan kesehatan yang merata. "Sekarang masih banyak titik yang bolong, jadi peningkatan footprint jaringan rumah sakit, karena tugas BUMN, selain bisnis, juga untuk melayani rakyat," ucapnya. 

Kementerian akan mengimbangi langkah ekspansif itu dengan memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk mendukung layanan kesehatan nasional. Investasi akan diarahkan pada kebutuhan riset serta inovasi dalam pengembangan penggunaan teknologi terbaik. Tak hanya itu, Erick menuturkan holding rumah sakit pelat merah kemudian akan disinergikan dengan holding perusahaan farmasi yang juga tengah dalam proses pembentukan. "Jadi di sini yang ingin dibangun adalah ekosistem, bagaimana antar-BUMN bisa saling berkoordinasi."  

Erick berujar, prioritas lain yang tak kalah penting adalah komitmen untuk bersinergi dengan program strategis pemerintah, yaitu program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurut dia, kekuatan holding rumah sakit BUMN akan berperan besar mendukung peningkatan layanan dan manfaat, khususnya untuk peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Sinergi pasti akan dilakukan. Kami punya 1.740 dokter yang punya keahlian di bidangnya, secara kualitas mumpuni dan enggak kalah dengan swasta," ujarnya. 

Kepala Pusat Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan, mengatakan orientasi holding memiliki peluang yang cukup besar untuk bersaing dengan rumah sakit swasta. "BUMN punya keunggulan dari sisi basis pasien minimal dari karyawan mereka sendiri. Kalau swasta kan tidak punya itu," kata dia.

Menurut Alfred, pengelolaan yang tersentralisasi juga dapat mendorong efisiensi dan mengoptimalkan layanan yang selama ini belum banyak tersebar. "Pengawasan juga lebih mudah." 

Terlebih, unit bisnis rumah sakit BUMN beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang memuaskan. "Anak usaha ini sudah dipandang sebagai profit center, jadi potensi pengembangannya ke depan besar sekali," kata Alfred.

Upaya mendukung program strategis pemerintah juga dapat dioptimalkan oleh holding. "Misalnya, untuk BPJS Kesehatan dapat meminimalisasi fraud yang membebani karena banyak kecolongan di rumah sakit swasta," ujar Alfred.

Seperti diketahui, sejak akhir tahun lalu, Kementerian Keuangan mengungkapkan beban defisit yang mesti ditanggung BPJS Kesehatan mencapai Rp 32,84 triliun. "Maka dengan terpusat seperti ini bisa sangat membantu pengawasan yang berpotensi merugikan negara."  GHOIDA RAHMAH


Kementerian Targetkan Rumah Sakit BUMN Kuasai Pasar

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus