Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penggantian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dengan nilai oktan 90 menjadi Pertamax Green 92 mulai tahun depan telah diungkapkan oleh PT Pertamina (Persero). Namun apa yang membedakan keduanya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelum masuk pada kategori atau jenis-jenis bahan bakar, perlu diketahui dulu apa itu bilangan oktan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Auto 2000, bilangan oktan adalah satuan angka yang menujukkan nilai suatu bahan bakar. Bilangan oktan ini juga disebut dengan Research Octane Number (RON).
Saat ini BBM yang dijualkan Pertamina ada empat jenis, yaitu Pertalite yang memiliki nilai oktan 90 (RON 90), Pertamax dengan oktan 92 (RON 92), Pertamax Green (RON 95), dan Pertamax Turbo (RON 98).
Semakin tinggi nilai oktan, maka akan semakin ramah lingkungan. Sedangkan istilah Green diberikan karena pada bahan bakar tersebut dicampurkan minyak mentah dan bahan bakar nabati.
Pertalite (RON 90)
Ini adalah jenis bahan bakar yang memiliki kualitas standar dan dianjurkan untuk pemakaian kendaraan roda dua. Namun, menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, nilai oktan yang boleh dijual itu 91, karena semakin rendah oktan bahan bakar, maka lebih berpotensi menjadi penyebab polusi udara.
Itulah mengapa, pertamina mengusulkan untuk peningkatan oktan pada pertalite menjadi Pertamax Green 92.
Pertamax Green 92
Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Pertamax Green 92 dihasilkan dari peningkatan kadar oktan dengan mencampur Pertalite (RON 90) dengan bioenergy, Etanol sebesar 7 persen (E7). Bioenergi ini merupakan energi terbarukan yang sudah teruji oleh WWFC (Worldwide Fuel Charter).
Etanol itu pun dihasilkan dari molases tebu dan menjadi bahan bakar nabati yang terbarukan. Itulah sebab, Pertamina menamakannya sebagai Pertamax Green 92. Dengan BBM jenis baru ini, menjadi salah satu langkah untuk menurunkan emisi karbon dan menghasilkan BBM yang lebih ramah lingkungan.
Namun rancangan BBM Pertamax Green 92 ini masih dikaji dalam Program Langit Biru tahap 2 Pertamina bersama pemerintah. Untuk harga, menurut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tentu akan disesuaikan agar tidak membebani masyarakat.
AUTO 2000 | CNBC INDONESIA