Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menuju Kertajati Akan Lewat Cipali?

Rencana melanjutkan rute kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Bandara Kertajati di Majalengka baru sebatas gagasan.

24 Oktober 2017 | 18.09 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla bersiap memimpin Rapat Terbatas membahas pembangunan proyek Kereta cepat Jakarta - Bandung di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 4 Januari 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla bersiap memimpin Rapat Terbatas membahas pembangunan proyek Kereta cepat Jakarta - Bandung di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 4 Januari 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, BANDUNG — Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, rencana melanjutkan rute kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Bandara Kertajati di Majalengka baru sebatas gagasan. “Baru gagasan. Itu mau diteruskan, (ada yang) ke Bandung, ada yang diteruskan melalui Cipali. Dari pinggir jalan tol itu,” kata dia di Bandung, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eddy mengatakan, sudah dua menteri yang mengutarakan soal itu. Yakni Menteri BUMN Rini Soewandi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Belum ada tindak lanjutnya,” kata dia.

Kendati demikian, Eddy mengaku, sudah mendapat gambaran proyek kereta cepat yang rencananya akan diteruskan menuju Bandara Kertajati itu. “Maunya (biayanya) dari Jepang. Beda kereta, yang ke Bandung oleh Cina, yang ke Kertajati Jepang,” kata dia.

Gagasan kereta cepat menuju Kertajati itu juga belum membahas rinci soal kemungkinan trasenya. “Garisnya belum. Tapi (rencananya) dari Cikampek, dia lewat situ,” kata Eddy.

Menurut Eddy, tidak menutup kemungkinan akan membangun TOD baru untuk kepentingan jalur lanjutan menuju bandara Kertajati di Majalengka. “Kemungkinan bikin TOD. Kan TOD itu tergantung aktivitas di situ. TOD akan menyesuaikan,” kata dia.

Eddy mengatakan, belum ada pembahasan resmi soal itu dengan pemerintah Jawa Barat. “Belum. Ini baru penjajakan,” kata dia, “Kita tunggu saja.”

Soal progers proyek itu, Eddy mengaku belum tahu perkembangannya. “Yang jelas mereka lagi pembebasan tanah,” kata dia.

Kepala Dinas Perumahan Dan Permukiman Bambang Riyanto mengatakan, soal gagasan kereta cepat Jakarta-Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka, sempat didengarnya langsung dari Menteri BUMN saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat menanyakan progres penyusunan Penetapan Lokasi proyek itu. “Waktu menanyakan progres Penlok saat itu, sudah disampaikan Bu Rini bahwa kereta cepat itu direncanakan, dilanjutkan ke bandara Kertajati,” kata dia di Bandung, Selasa, 24 Oktober 2017.

Bambang mengatakan, PT PSBI (Pilar Sinerg BUMN Indonesia), konsorsium BUMN yang ditunjuk mengerjakan proyek kereta cepat itu juga sudah mendatangi dinasnya untuk berkonsultasi soal rencana itu. “Datang untuk konsultasi, berikutnya mereka ke Dinas Perhubungan lalu ke BIJB,” kata dia.

PSBI meminta sejumlah dokumen rencana pengembangan wilayah di seputaran bandara Kertajati. “PSBI menanyakan perencanaan-perencanaan di sana, karean ada aeorcity, kita menjawab bukan dalam kapasitas sebagai bidang tata ruang, karena dulu pernah di kita. Kita sampaikan secara umum rencana pengembangan wilayah di sana,” kata Bambang.

Bambang meyakini, rencana itu akan bergulir dalam waktu dekat setelah sejumlah menteri menyampaikan itu pada Presiden Joko Widodo. “Artinya ini bukan lagi wacana karena sudah dilaporkan ke presiden,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinasi bidang Maritim (Menko Maritim) Luhut Pandjaitan mengatakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung kemungkinan akan tersambung dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa barat.

"Tadi bicara komprehensif Jakarta-Bandung kereta api dan sekarang ada peluang mungkin sekaligus dikaitkan dengan Kertajati sehingga cost-nya bisa ditekan ke bawah," kata Luhut usai menghadap Presiden di lingkungan Istana kepresidenan Jakarta, Senin, 23 Oktober 2017.

Luhut mengungkapkan bahwa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan bagian dari proyeksi pembangunan yang pada 2030 tersambung sebagai transportasi terpadu yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Jadi tidak melihat dari proyeknya saja, tapi melihat konektivitas Pulau Jawa, yaitu Jakarta-Bandung itu menjadi satu pada 2030," kata Luhut.

AHMAD FIKRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus