Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Berapa Kerugian PGN Akibat FSRU Lampung?

Audit BPK menyebut PGN merugi karena mengoperasikan FSRU Lampung. Kementerian BUMN dan BPK melaporkannya kepada penegak hukum.

23 Juli 2023 | 00.00 WIB

Petugas menyaksikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola PGN di perairan Labuan Maringgai, Lampung, April 2016. Foto: PGN
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petugas menyaksikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola PGN di perairan Labuan Maringgai, Lampung, April 2016. Foto: PGN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Proyek FSRU Lampung menyebabkan PGN merugi bertahun-tahun.

  • FSRU Lampung tidak beroperasi optimal dan biayanya mahal.

  • Penyelidikan kasus FSRU Lampung sempat dihentikan Kejaksaan Agung.

SEPUCUK surat singgah ke meja Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia (PLI) Nofrizal pada Selasa, 30 Mei lalu. Pengirimnya adalah Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN waktu itu, M. Haryo Yunianto. Dalam surat itu, PGN selaku pemegang saham PLI memerintahkan Nofrizal dan direksi PLI segera membereskan masalah temuan Badan Pemeriksa Keuangan mengenai kerugian dalam proyek unit penyimpanan dan regasifikasi terapung atau floating storage regasification unit (FSRU) Lampung. “Agar direksi segera menindaklanjuti hasil temuan BPK tersebut sesuai dengan tata waktu,” kata Haryo dalam suratnya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Khairul Anam berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Bisnis Buntung Terminal Terapung"

Retno Sulistyowati

Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo pada 2001 dengan meliput topik ekonomi, khususnya energi. Menjuarai pelbagai lomba penulisan artikel. Liputannya yang berdampak pada perubahan skema impor daging adalah investigasi "daging berjanggut" di Kementerian Pertanian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus