Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Skor Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Securiy Index/GFSI) Indonesia tercatat sebesar 60,2 poin pada 2022. Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Budi Waryanto, mengatakan dengan skor tersebut, Indonesia menempati ranking 63 dari 113 negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“GFSI kita sedang tidak baik-baik saja, skornya 60,2. Kita perlu terus tingkatkan, karena ada tren menurun di global,” ujar Budi dalam acara Press Briefing di Kantor Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, peringkat bawah RI ini harus menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Ditambah lagi, pada 2023, situasi pangan global dihadapkan dengan berbagai ketidakpastian.
“Pertama, kondisi geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina, ditambah dengan Israel-Palestina,” tuturnya. Begitu pula dengan faktor lainnya seperti perubahan iklim, dampak pandemi Covid-19 yang masih terasa, hingga disrupsi pasokan pangan.
Berbagai faktor ini, kata Budi, mengakibatkan gangguan pada pasokan pupuk dan bahan bakar dunia, kenaikan harga pangan, pembatasan ekspor pangan, hingga meningkatnya prevalensi rawan pangan dan gizi.
Pembangunan neraca pangan pusat-daerah
Adapun berdasarkan laporan Economist Impact, skor Indonesia pada 2022 tersebut mengalami peningkatan 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 59,2 poin.
Untuk terus meningkatkan ketahanan pangan, Bapanas terus melakukan pembangunan neraca pangan pusat-daerah, menguatkan tata kelola cadangan pangan nasional, juga menyalurkan bantuan pangan beras pada 2023.
“Bantuan pangan beras diberikan 10 kg/KPM melalui Perum BULOG,” kata Budi. Hingga 18 November 2023, sudah tersalurkan bantuan beras sebanyak 207.205 ton untuk bulan September, 206.949 ton untuk bulan Oktober, dan 205.286 ton untuk bulan November di 38 provinsi.
Budi juga mengatakan ada usulan terkait perpanjangan penyaluran bantuan pangan beras tahap 2 untuk alokasi Desember 2023.