Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kisah di Balik Tenun Garut Buatan Klamby yang Dipamerkan di London Fashion Week 2022

Klamby menjadi satu-satunya merek lokal yang memamerkan karya di London Fashion Week 2022.

5 Oktober 2022 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi founder sekaligus Direktur Kreatif Klamby, Nadine Gaus, London Fashion Week 2022 yang digelar pada September lalu menjadi catatan sejarah untuk perjalanan kariernya. Klamby menjadi satu-satunya modest fashion lokal yang memamerkan karya di perhelatan mode busana terkemuka di London itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nadine bercerita betapa ia bungah bisa memamerkan beberapa busananya di kancah internasional. Dia pun tak sembarangan memilih karya. Di pergelaran busana tersebut, Klamby memamerkan salah satu produk yang terbuat dari tenun Garut, yang sarat makna. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini jadi jagoannya Klamby saat ini. Kami mengangkat wastra yang saya rasa masih banyak yang belum tahu," ujarnya dalam acara Young Entrepreneur Challenge yang digelar Tempo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Nadine berujar dia ingin Klamby lebih banyak menampilkan wastra khas Indonesia yang belum dikenal secara global. Dibandingkan dengan batik dan tenun ikat, menurutnya, tenun Garut memang belum populer. Namun, wastra yang kerap disebut tenun bulu itu memiliki keunikan tersendiri yang tak banyak orang ketahui. 

Tenun Garut memiliki tampilan yang unfinished dengan tekstur yang lembut. Selain itu, tenin tersebut mempunyai hiasan yang bervariasi dan warna beragam sehingga menambah daya tarik. Proses pembuatan wastra ini pun ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan-bahan yang organik dan sustainable

"Jadi eco fashion. Hal ini yang sangat disukai global market dan ini yang akan kita bawa ke global," tuturnya. 

Tenun Garut itu juga dibuat dengan benang sutera menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Dari situlah, kata Nadine, muncul inspirasi untuk mengeksplorasi tekstur, sejarah, dan ragam hias yang ada dalam selembar wastra yang mengalami banyak revolusi perubahan zaman dan teknologi.

Motif flora utama menjadi yang banyak digunakan dalam tenun Garut, khususnya motif puspa atau melati. Dari ragam hias bunga yang dipakai, Klamby memperluas eksplorasi visual puspa menjadi gambaran Indonesia secara umum.

Dalam London Fashion Week 2022 ini, Klamby juga mempersembahkan koleksinya yang bertajuk 'The Tudor Rose'--selain busana tenung Garut. Koleksi tersebut memiliki sentuhan motif modern dan warna playful melalui koleksi Spring dan Summer 2023. Adapun nama koleksi itu diambil dari bunga favorite dari Ratu Elizabeth II. Tudor Rose juga merupakan bunga Nasional Inggris dalam sejarah War of the Roses.

Pemilihan nama koleksi Klamby ini sekaligus untuk mengenang kepergian Ratu Elizabeth II pada Kamis, 8 September 2022. "Koleksi The Tudor Rose itu terinspirasi dari salah satu wastra Nusantara yang menarik perhatian karena tampilannya terlihat berbeda ketimbang wastra lain yang sudah familiar di masyarakat," ucapnya.

Selain itu, ada beberapa flora identitas provinsi, yakni magnolia, kenanga, sedap malam, anggrek hitam, begonia, sirih, dan nagasari. "Seluruh koleksi Klamby pada fashion show kali ini didukung oleh Epson Indonesia sebagai merek printer tersohor dalam dunia fashion," tutur Nadine.

Nadine merupakan satu dari empat pebisnis inspiratif versi Young Entrepreneur Challenge yang digelar Tempo. Klamby pun berhasil menjadi perwakilan Indonesia untuk ke Korea Selatan bersama CEO Avoskin, Anugrah Pakerti. 

Selama lebih dari dua bulan, tim redaksi Tempo.co menyalakan radar untuk menghimpun nama-nama inspiratif yang patut diangkat profilnya. Kategori itu adalah e-commerce dan retail, onboarding atau naik kelas, inovasi marketing, dan industri keuangan. Nadine Gaus dari Klamby adalah yang terpilih untuk kategori e-commerce dan retail. 

Pebisnis muda yang terpilih dinilai dari berbagai indikator, seperti berusia di bawah 35 tahun, inovasi bisnisnya, modal usahanya dari nol, hingga dampak positifnya bagi masyarakat luas. "Mereka dipilih dari ratusan profiling yang masuk dan diseleksi tim tempo untuk disaring secara berlapis-lapis dengan berbagai kriteria dan akhirnya bisa muncul di sini," kata CEO Tempo Media Group, Arif Zulkifli.

RIANI SANUSI PUTRI 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus