Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan, Belitung menjadi kawasan minapolitan. Saat ini KKP melakukan kajian dan peninjauan lokasi rencana pengembangan tersebut untuk memajukan sektor perikanan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penyiapan lahannya saat ini masih dalam pembahasan dan akan dibantu disiapkan oleh Bapak Bupati. Kawasan PPN Tanjungpandan saat ini 4,93 hektar dan rencananya akan kita kembangkan hingga 20 hektar," kata Direktur Kepelabuhanan Perikanan KKP Frits P Lesnussa dalam keterangan tertulis Ahad, 14 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pengembangan kawasan pelabuhan perikanan ini nantinya akan terintegrasi tidak hanya untuk aktivitas perikanan, namun juga pertanian dan pariwisata berbasis mina agro eco tourism.
Peninjauan itu dilakukan langsung oleh Frits bersama Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto serta didampingi Bupati Belitung Sahani Saleh, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Firdaus Zamri dan Direktur PT Belitong Mandiri (BUMD) Azrul Azwar.
Frits mengatakan posisi geografis Kabupaten Belitung yang sangat strategis, di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan di perlintasan jalur Singapura - Australia menjadi alasan PPN Tanjungpandan perlu dilakukan pengembangan. Selain itu juga karena potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah karena berdampingan dengan Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Bangka.
"Berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), perairan Bangka Belitung menjadi bagian dari WPPNRI 711 dan WPPNRI 712 dengan total potensi perikanan mencapai 2.108.758 ton per tahun," ujarnya.
Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh peluang investasi di Belitung sangat besar. Untuk itu pihaknya tengah berupaya untuk menjadikan rencana ini terealisasi. "Pertama, komitmen kami sebagai pemerintah daerah akan mengupayakan lahan terlebuh dahulu. Kami targetkan agar dapat masuk dalam proyek strategis nasional dan akan kami optimalkan," katanya.
Sementara Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan tidak hanya perikanan tangkap yang dapat digenjot di kawasan tersebut. Perikanan budidaya, pengolahan dan ekspor, industri pertanian serta pertanian menjadi nilai jual.
HENDARTYO HANGGI