Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Komentari Krisis, Boediono: Bukan Sekedar Resesi dan Depresi, Ini Paralisis

Mantan Wakil Presiden Boediono angkat bicara menanggapi perekonomian Indonesia yang kini sedang dilanda cobaan yang berat akibat pandemi Covid-19.

17 Agustus 2020 | 16.12 WIB

Wakil Presiden Kesebelas era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono hadir pada prosesi pemakaman almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie saat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis, 12 September 2019. Pada pemakaman tersebut dihadiri oleh tokoh bangsa, perwakilan Negara Sahabat, Perwakilan Lembaga Negara dan masyarakat umum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Wakil Presiden Kesebelas era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono hadir pada prosesi pemakaman almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie saat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis, 12 September 2019. Pada pemakaman tersebut dihadiri oleh tokoh bangsa, perwakilan Negara Sahabat, Perwakilan Lembaga Negara dan masyarakat umum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Boediono angkat bicara menanggapi perekonomian Indonesia yang kini sedang dilanda cobaan yang sangat berat akibat pandemi Covid-19 yang mengancam semua sektor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Boediono menyebutkan krisis yang dihadapi Indonesia saat ini juga dihadapi semua bangsa dalam berbagai sektor mulai dari kesehatan hingga ekonomi. Ia menyatakan krisis berat ini melanda semua bangsa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini adalah suatu krisis yang seratus tahun terjadi, setiap seratus tahun terjadi. Krisis berat melanda semua bangsa," kata Boediono dalam sebuah wawancara di kanal Sekretariat Presiden, Senin, 17 Agustus 2020.

Lebih jauh, Boediono menyebutkan krisis saat ini bersifat multidimensional. Menurut mantan Menko Perekonomian, pandemi Covid-19 ini tidak hanya menimbulkan resesi maupun depresi melainkan sebuah kelumpuhan atau paralisis.

"Ini bukan sekedar resesi, bukan sekedar depresi, ini paralisis. Suatu sistem yang tiba-tiba saja beku dan ini yang perlu kita pahami," ujar Boediono.

Oleh karena itu, menurut dia, dibutuhkan waktu lama untuk keluar dari krisis ini. Cara keluarnya pun tak mudah karena perlu penyesuaian besar-besaran di segala sektor.

Agar bisa kembali ke suatu yang bisa berjalan normal lagi, menurut Boediono, diperlukan waktu yang panjang. "Karena akan terjadi perubahan drastis dalam semua kegiatan semua kegiatan ekonomi, sosial, bahkan politik, mungkin bahkan keamanan. Itu semua akan memegang atau mengacu pada paradigma baru," katanya.

Hal tersebut adalah ujian besar yang harus dan tengah dihadapi oleh generasi muda saat ini. Menurut dia dengan adanya tantangan yang berat ini, generasi tua harus mendukung generasi muda.

"Generasi muda memang menghadapi tantangan yang berat kira generasi tua harus bisa mendukung sebisa mungkin," ucap Boediono.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus