Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
BI berencana membeli SBN senilai Rp 150 triliun dari pasar sekunder pada 2025 untuk menjaga stabilitas moneter dan mendukung kondisi fiskal.
Ekonom menilai langkah ini strategis untuk meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar, tapi ada risiko fiskal dan persoalan independensi BI.
Kepemilikan besar BI atas SBN berisiko menambah beban moneter dan mengurangi fleksibilitas kebijakan.
UNTUK menjaga stabilitas fiskal dan moneter tahun depan, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan sepakat menerbitkan dan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Melalui kebijakan ini, BI akan memegang obligasi pemerintah, sedangkan pemerintah memperoleh dana untuk menutupi defisit anggaran. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan langkah ini bertujuan menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah tekanan ekonomi global.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo