Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Konsumsi Produk Halal Global 2024 Diperkirakan Capai US$ 2,4 Triliun, Menperin: RI Unggul di Mamin dan Fesyen

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor makanan dan minuman dan modest fashion halal mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen (YoY) dan 3,81 persen (YoY) pada tahun ini.

28 November 2024 | 12.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) edisi 2023/2024 mengungkapkan, konsumsi produk halal global diperkirakan mencapai US$ 2,4 triliun pada 2024. Kontribusi Indonesia dalam dalam rantai nilai halal global, terutama di sektor makanan dan minuman serta modest fashion.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor makanan dan minuman dan modest fashion halal mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen (yoy) dan 3,81 persen (yoy) pada tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini menunjukkan bahwa di masa depan, pertumbuhan ekonomi nasional dapat didominasi oleh ekonomi syariah melalui perkembangan industri halal,” kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 November 2024.

Dengan angka konsumsi produk halal global senilai US$ 2,4 triliun itu, Agus Gumiwang mengatakan ekonomi syariah dan industri halal memiliki potensi besar. Salah satu kebijakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperluas promosi produk halal pada ajang internasional bergengsi.

Indonesia merupakan partisipan dalam Halal Expo Turki, salah satu pameran halal terbesar di dunia. Pada 2023, Indonesia berhasil mencatatkan capaian komitmen transaksi perdagangan sebesar Rp 10,4 miliar. Pada 2024 ini, Paviliun Indonesia kembali hadir menampilkan produk-produk dari berbagai sektor.

Dalam Halal Expo Turki 2024, Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia yang menampilkan 12 pelaku industri unggulan sebagai co-exhibitor, yaitu PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Binabusana Internusa, PT Cinquer Agro Nusantara, PT Formosa Ingredient Factory, Tbk, PT Jayatama Selaras, PT Kapal Api, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Priskila Prima Makmur, CV Realsa Natural, PT RM Deltasari Indah, PT Surabaya Indah Permai, dan PT Venamon.

Agus Gumiwang sebelumnya mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah melalui industri halal harus mendominasi ekonomi nasional. Pasalnya, ekonomi syariah memiliki andil terbesar dalam perekonomian nasional, yakni 0,79 persen dari total pertumbuhan ekonomi 5,05 persen.

“Industri halal juga semakin hari menunjukkan kinerja yang baik dan positif,” ujar Agus Gumiwang dalam sambutannya di acara Indonesia Halal Industry Awards 2024 pada Jumat, 27 September 2024 di Indonesia Convention Center (ICE) BSD Tangerang, Banten.

Kinerja tersebut, kata Agus Gumiwang, dibuktikan dengan pertumbuhan sektor halal value chain (HVC) yang tumbuh 1,94 persen (yoy) dengan sektor makanan dan minuman serta modest fashion yang masing-masing tumbuh sebesar 5,87 persen hingga 3,81 persen.

Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus