Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau ITSS di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP kembali meledak pada Kamis, 13 Juni 2024, pukul 22.00 Wita. Ledakan melukai dua tenaga kerja yang telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua korban itu terkena imbas ledakan yang terjadi pada tungku feronikel PT ITTS. Smelter milik PT ITTS terakhir kali meledak akhir tahun lalu, Minggu, 24 Desember 2023, pukul 06.15 Wita. Ledakan itu terjadi pada tungku feronikel nomor 41. Sejumlah orang luka-luka dan belasan orang tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan ada pelanggaran prosedur operasi standar (SOP). "Dari hasil investigasi awal terdapat indikasi tindakan yang melanggar SOP yang sudah ditetapkan dalam perusahaan," kata Luhut, dikutip dalam majalah Tempo bertajuk "Tumbal Smelter Nikel", pada 29 Desember 2023.
Kebakaran Tungku 41 Smelter ITSS
Tungku 41 berada di Departemen Fero Silikon ITSS. Ledakan dan kebakaran itu terjadi pada pukul 06.15 Wita pada Minggu, 24 Desember 2023. Awalnya terdeteksi ada kebocoran pada smelter itu. Sehingga pada 21 Desember 2023 itu operasi di tungku ini dihentikan sementara. Terungkap penyebab ledakan itu akibat pelubangan pelat baja tungku. Ia meledak akibat pelubangan pelat baja tungku dilakukan di beberapa titik.
Korban Jiwa Ledakan Smelter
Tungku 41 meledak dan menelan nyawa. Penyebab ledakan tungku 41 ini diungkap majalah Tempo edisi 8-14 Desember 2023. Kecelakaan tersebut menyasar 59 korban dan 21 orang dinyatakan meninggal dunia. Adapun korban dari ledakan ini terdiri dari tenaga kerja lokal dan asing.
Selanjutnya baca: Kerusakan lanjutan smelter ITSS
Kerusakan Lanjutan Smelter ITSS
Ledakan berulang kembali terjadi di tungku smelter feronikel PT ITSS pada Kamis, 13 Juni 2024, pukul 22.00 Wita. Ledakan itu menyebabkan dua karyawan terluka. Dua korban ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bungku. Perusahaan membantah kecelakaan diakibatkan oleh ledakan pada tungku smelter ITSS.
Sumber Ledakan dari Terak Baja
Perusahaan membantah kerusakan itu akibat ledakan smelter. Kecelakaan ini terjadi karena semburan uap panas ketika karyawan membersihkan ceceran terak baja di lantai pabrik. Pembersihan lantai dilakukan dengan pemotongan terak baja.
Setelah dipotong, tiba-tiba seorang karyawan menyiram air pada terak baja untuk pendinginan. Penyiraman air itu mengakibatkan sumburan uap panas keluar dan mengenai dua orang karyawan. Semburan inilah mengakibatkan karyawan ITTS ini terkena imbas dan mengalami luka serius.
“Sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik,” kata Manager Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan.
PT ITSS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi stainless steel dan pengolahan mineral logam. Perusahaan itu memiliki kantor pusat di Gedung Wisma Mulia Lantai 41, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Data ini diketahui dari situs Minerba One Data Indonesia (MODI), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
PT ITSS memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus (IUP OPK) mulai 15 Oktober 2019 hingga 15 Oktober 2049. Perusahaan ini diproyeksikan menghasilkan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun. Tsingshan Group, selaku pemegang saham mayoritas perusahaan bersama Bintang Delapan Group telah menanamkan modal senilai US$ 6 miliar atau sekitar Rp92,8 triliun untuk investasi di kawasan industri Morowali.