JARANG terjadi, pemenang tender mengundurkan diri. Apalagi menyangkut proyek ratusan milyar rupiah. Tapi itulah yang dilakukan Bromo Konsorsium yang dipimpin Bakrie & Brothers. Konglomerat pribumi ini pekan lalu resmi mundur dari proyek Perusahaan Air Minum (PAM) Umbulan milik Pemda Jawa Timur. Sebagai penggantinya, ditunjuk konsorsium pimpinan Grup Bimantara Citra, yang sebelumnya menduduki tempat runnerup. Namun, Bimantara pun tak mau menerima begitu saja proyek US# 130 juta ini. "Kami minta agar dilakukan tender ulang, dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian atas nilai proyek tersebut," kata Ahmad Fuad Afdhal, Corporate Secretary Bimantara Citra. Ada dua syarat yang diminta Bimantara. Pertama, seluruh pipa diganti. Kalau tidak, "Sebagus apa pun instalasi yang kami bangun, air yang sampai ke rumah konsumen tetap saja akan menetes-netes," kata Fuad. Kedua, Bimantara menginginkan agar PDAM menjamin seluruh pembayaran biaya pembangunan. Alasannya, biaya proyek ini melibatkan dana pinjaman dari bank-bank yang menjadi tanggungan Bimantara. Tidak syak lagi, Bimantara menginginkan agar nilai proyek "disesuaikan". Ini sesuai dengan isu yang beredar di kalangan pengusaha, yang menyebutkan bahwa Bakrie juga mundur karena dengan US# 130 juta tak terlihat laba yang dapat diraih. Toh, jika dua syarat tersebut dipenuhi, Bimantara belum tentu keluar sebagai pemenang. "Kesempatan kan terbuka bagi semua pengusaha," kata Fuad lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini