KEPULAUAN Karimun, Riau, yang terletak di pinggir Selat Malaka, hendak dikembangkan sebagai pusat industri minyak dan pariwisata. Agustus tahun lalu PT Bangun Cipta dan Sembawang Group (perusahaan Singapura) telah membentuk konsorsium untuk membangun kawasan industri minyak dan pariwisata di sana. Biaya yang dibutuhkan, pada tahap pertama, adalah US# 450 juta, sedangkan tahap kedua sekitar US# 500 juta. Sanggupkah Bangun Tjipta dan Sembawang? Sanggup ataupun tidak, yang pasti ada pihak lain yang juga berminat. Badan Pengembangan Ekonomi dan Kantor Koordinasi Pengembangan Riau mengumumkan Juli lalu, tiga perusahaan internasional memastikan akan bergabung, yakni Arabian Oil Company, Chinese Petroleum Corporation, dan Kuo Group. Arabian Oil Company merupakan perusahaan semimilik pemerintah Arab Saudi, sedangkan Chinese Petroleum Corporation adalah perusahaan pemerintah CinaTaipei yang menangani semua kebutuhan minyak Taiwan. Kuo Group merupakan konglomerat swasta Singapura, yang mengawali usahanya di bidang hasil pertanian. Pada tahun 1977, Kuo masuk ke bisnis perdagangan minyak dan kini terlibat pula dalam pertambangan serta pengilangan minyak. Adapun fase pertama proyek minyak ini akan ditandai dengan pembangunan pelabuhan kapal tanker raksasa tipe VLCC, yang bisa menampung 10.000 barel minyak mentah. Proyek ini ditargetkan sudah akan siap pada pertengahan tahun 1995.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini