Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Seribu Cara Dapat Lahan untuk Program 3 Juta Rumah

Dengan anggaran Rp 5,27 triliun, pemerintah menyiapkan beragam opsi agar lahan untuk program 3 juta rumah cukup.

5 Desember 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Komplek perumahan baru di kawasan Sukamulya, Bekasi, Jawa Barat, 2 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Anggaran program 3 juta rumah hanya sebesar Rp 5,27 triliun.

  • Kementerian ATR mengklaim pasokan cadangan lahan nasional cukup untuk memenuhi lahan bagi program 3 juta rumah. 

  • Badan Bank Tanah baru punya lahan di luar perkotaan. 

MIMPI Presiden Prabowo Subianto besar: menyediakan 3 juta rumah tiap tahun. Target ini tiga kali lipat dari program pendahulunya, Joko Widodo, yang menggelar program sejuta rumah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait harus menyiapkan beragam opsi untuk memastikan lahan buat program ini cukup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teranyar, ia mengajak pengusaha menyisihkan tanah mereka dan mendirikan hunian di atasnya. Sejumlah nama besar memberi janji komitmen, seperti Sugianto Kusuma alias Aguan melalui PT Agung Sedayu Group. Aguan bakal membangun 250 rumah di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Proyek yang sudah groundbreaking pada 1 November 2024 ini memanfaatkan dana dari program corporate social responsibility senilai Rp 60 miliar. 

Ara—begitu Maruarar kerap disapa—menyebutkan nama pengusaha lain. Salah satunya Garibaldi Thohir, pemilik PT Alamtri Resources—dulu bernama PT Adaro Energy. Rencananya Garibaldi akan membangun rumah rakyat di Kalimantan Selatan, tempat tambang mereka beroperasi. Selain itu, ada komitmen untuk mendirikan perumahan di Kalimantan Timur dari PT Berau Coal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ara mengklaim tak ada iming-iming buat para pengusaha. "Mereka mau menyumbang saja," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Selain itu, Ara masih punya opsi lahan gratis lain. Dia mengincar tanah bekas aset koruptor yang disita Kejaksaan Agung buat membangun hunian rakyat. Ara mengklaim ada 1.000 hektare aset lahan di Banten yang cocok untuk program 3 juta rumah. Kementerian Keuangan sudah memberikan lampu hijau untuk pemanfaatan aset negara tersebut. "Nanti tinggal kita masukkan ke program," ucap Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban. 

Lahan-lahan gratis ini bisa menjadi angin segar untuk pemerintah. Anggaran pembangunan untuk program 3 juta rumah tahun depan hanya Rp 5,27 triliun. Selain itu, cadangan tanah pemerintah tak semuanya cocok untuk permukiman.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid menyatakan pemerintah punya 1,3 juta hektare cadangan lahan dari tanah-tanah telantar. Seluas 79 ribu hektare di antaranya berpeluang menjadi kawasan permukiman. Nurson memperkirakan kebutuhan lahan untuk program 3 juta rumah hanya 26 ribu hektare. Angka ini dihitung dengan estimasi ukuran rumah seluas 60 meter persegi. "Jadi rasanya tanahnya cukup untuk menopang 3 juta rumah," tuturnya. Dia telah menyerahkan data lahan yang sudah teridentifikasi dan terverifikasi sebagai permukiman kepada Kementerian PKP. 

Tapi, menurut Nusron, tantangan pengadaan perumahan ini bukan cuma soal ketersediaan lahan. Dia menyebutkan ada isu tata ruang. Di Jawa, misalnya, pembukaan lahan untuk perumahan berisiko menggerus kawasan pertanian. Kementerian Agraria tengah berupaya menyiapkan payung hukum yang mewajibkan pemerintah daerah mengganti lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan di wilayah lain. Kebijakan ini sudah ada, tapi selama ini lahan penggantinya hanya bisa di daerah yang sama. 

Badan Bank Tanah juga berpartisipasi menyediakan lahan untuk program 3 juta rumah. Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja mengatakan pihaknya punya 295 hektare lahan yang cocok untuk rumah-rumah tapak. Lokasinya, antara lain, berada di Asahan dan Tanjung Balai, Sumatera Utara, masing-masing 30 hektare dan 10 hektare. Selain itu, ada 95 hektare lahan di Sukatani, Purwakarta, yang berpotensi menjadi lokasi permukiman baru. Lahan lain terbentang seluas 164 hektare di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Badan Bank Tanah juga sudah menyediakan lahan untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah di Kendal dan Brebes, Jawa Tengah. Luasnya masing-masing 4,26 hektare dan 0,63 hektare. Parman yakin bisa menyediakan perumahan yang terjangkau buat masyarakat. Rumah di Kendal, misalnya, dengan tipe 30/60 dijual dengan harga Rp 165 juta. 

Parman mengatakan pihaknya masih belum mengantongi lahan di sekitar perkotaan, khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dia mengakui sulit mengakuisisi lahan sembari menjaga harganya tetap terjangkau. "Tapi, kalau dapat, kami akan berikan untuk program 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Riri Rahayu dan M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Bergabung dengan Tempo sejak 2015, alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran ini terlibat dalam peliputan isu seputar ekonomi dan bisnis. Kini mengisi konten premium harian dan siniar Jelasin Dong!

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus