Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Rabu petang, 28 September 2022 dimulai dari pernyataan dari Menteri Luhut Pandjaitan soal sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang harus masuk lima besar dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya ada penjelasan Stafsus Sri Mulyani soal pengurangan utang baru oleh pemerintah dan dan cerita Kaesang diberi wejangan oleh Lo Kheng Hong. Lalu ada berita tentang pembatalan program kompor listrik diharapkan bukan gimmick dan saran perencana keuangan dalam menghadapi ancaman resesi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Luhut: Sektor Kelautan dan Perikanan RI Harus Masuk 5 Besar Ekspor Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut laut Indonesia yang seluas 6,4 juta kilometer persegi dan berada di posisi geostrategis sangat menguntungkan. Dari perspektif ekonomi, jika sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia dikelola dengan baik, keberadaannya dapat menyumbang lebih dari 6-7 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB).
“Dan 4 juta orang akan mendapatkan manfaat pekerjaan dan menyumbang 50 persen asupan protein laut untuk ketahanan pangan,” ujar Luhut ketika meresmikan Command Center Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu, 28 September 2022.
Adapun Luhut baru saja meresmikan Command Center Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencegah potensi pelanggaran penangkapan ikan secara real-time. Command Center tersebut menggunakan perangkat Integrated Maritime Intelligent Platform dan berbasis pengawasan satelit yang bertujuan untuk menjaga dan mendeteksi aktivitas kapal ikan dan data-data spasial tematik.
Simak lebih jauh tentang Luhut Pandjaitan di sini.
2. Kaesang Cerita Dapat Wejangan dari Lo Kheng Hong Soal Investasi Saham, Apa Saja?
Kaesang Pangarep menceritakan pertemuannya dengan investor kawakan Lo Kheng Hong sebelum pandemi Covid-19 merebak yakni sekitar tahun 2019. Pria yang akrab disapa Pak Lo itu memberi sejumlah wejangan ke Kaesang soal dunia investasi saham.
Saat itu, Pak Lo menyarankan Kaesang agar bisa kenal dengan jajaran direksi dari sejumlah perusahaan. Tapi Kaesang menilai hal itu sulit dilakukan karena ia belum dikenal dalam dunia investasi.
“Kalau Pak Lo udah investor gede enak 'iya permisi mau ketemu sama pemiliknya' enak lah. (Kalau) saya permisi, siapa kamu?” ujar Kaesang dikutip Rabu, 28 September 2022.
Simak lebih jauh tentang Kaesang di sini.
3. Stafsus Sri Mulyani: Pemerintah Sengaja Kurangi Penarikan Utang Baru
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menjelaskan pemerintah tengah mengambil sikap mengurangi penarikan utang baru untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ia menyatakan, hal tersebut dilakukan karena kondisi kas negara dalam kondisi yang baik akibat terus menerus surplus di tengah tertekannya kondisi ekonomi global. APBN tercatat dalam kondisi surplus delapan bulan berturut-turut. Hingga akhir Agustus 2022, surplusnya sebesar Rp 107,4 triliun.
"Pemerintah, karena kecukupan cashflow, sengaja mengurangi penarikan utang baru," kata Prastowo dikutip dari akun twitter @prastow, Rabu, 28 September 2022.
Simak lebih jauh tentang utang di sini.
4. Pedagang Kuliner Harap Pembatalan Program Kompor Listrik Bukan Sekadar Gimmick
Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengaku sedikit bernapas lega setelah wacana program konversi kompor gas ke kompor listrik dibatalkan. Kendati demikian, wacana konversi kompor listrik tetap akan menjadi perhatian.
“Jangan sampai kebijakan pembatalan sementara karena gimmick pemerintah saja karena daya tolak dari masyarakat terhadap kompor listrik,” ujar Mukroni kepada Tempo, Rabu, 28 September 2022.
Selain itu, Mukroni menyebut pihaknya memandang jauh ke depan dengan tetap melakukan kajian mengenai dampak konversi kompor gas ke kompor listrik. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi jika nantinya program konversi ini kembali diangkat pemerintah. Apalagi serangkaian uji coba sudah dilakukan di sejumlah rumah tangga.
Simak lebih jauh tentang kompor listrik di sini.
5. Ancaman Resesi, Perencana Keuangan: Kalau Mau Healing, di Dalam Negeri Dulu
Perencana keuangan sekaligus Presiden International Association of Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia, Aidil Akbar Madjid, menyarankan masyarakat mulai mengencangkan ikat pinggang menghadapi potensi resesi ekonomi global pada 2023. Resesi atau turunnya perekonomian dunia tahun depan disinyalir dipicu oleh permasalahan inflasi atau naiknya harga-harga.
"Kalau inflasi berarti kan biaya hidup akan naik, barang-barang pasti naik, ya sudah kita harus mencoba belajar mengencangkan ikat pinggang," kata Aidil saat dihuhungi, Rabu, 28 September 2022.
Untuk menjaga aliran dana atau cashflow saat kondisi tersebut terjadi, Aidil mewanti-wanti masyarakat untuk menekan konsumsinya. Apalagi masa resesi, kata Aidil, adalah waktu bagi masyarakat untuk kembali mengelola aliran dana dengan baik dan mengeliminasi belanja yang sifatnya konsumtif.
Simak lebih jauh tentang resesi di sini.