Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Luhut Sebut Tarif Masuk Area Stupa Candi Borobudur Rp 750 Ribu Belum Final

Luhut berencana menaikkan tarif masuk area stupa Candi Borobudur untuk wisatawan lokal Rp 750 ribu.

6 Juni 2022 | 08.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana kenaikan tarif masuk area stupa Candi Borobudur belum final. Wacana itu bergulir seiring dengan upaya pemerintah membatasi kuota pengunjung untuk menjaga situs warisan dunia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden di minggu depan," kata Luhut dalam keterangan tertulis Ahad, 5 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengaku mendengar banyak masukan dari masyarakat perihal wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Luhut menyebut pemerintah memperhatikan kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengenakan tarif masuk area stupa Candi Borobudur untuk wisatawan lokal Rp 750 ribu. Sedangkan wisatawan mancanegara atau wisman, tarif masuk itu dipatok US$ 100 atau Rp 1,4 juta. Namun untuk pelajar, tarifnya tetap Rp 5.000. 

Sementara itu tarif masuk ke kawasan Candi Borobudur dipatok Rp 50 ribu. Harga itu sama dengan yang berlaku saat ini. 

"Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” ujarnya.

Sejalan dengan pembatasan jumlah wisatawan, Luhut mengatakan semua calon turis yang ingin mengunjungi Candi Borobudur diwajibkan melakukan reservasi secara online. Tak hanya itu, wisatawan diwajibkan menggunakan jasa pemandu wisata. 

Pemandu wisata ini akan melibatkan warga lokal. Kemudian untuk menjaga kawasan candi, turis diwajibkan menggunakan sandal khusus supaya tidak merusak tangga dan struktur bangunan. Sandal ini akan diproduksi oleh warga dan UMKM di sekitar Candi Borobudur.

“Sebagai bangsa yang kaya dengan budaya, kita tentu tidak mau dianggap tidak bisa menjaga kelestarian warisan budaya kita sendiri. Jadi memang diperlukan treatment khusus untuk mewujudkan upaya itu,” kata Luhut.

Luhut melanjutkan, Candi Borobudur merupakan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. "Dengan relief yang sarat makna khususnya bagi umat Buddha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara tersebut,” ujarnya.

Sebagai situs sejarah, Candi Borobudur memiliki berbagai kerentanan dan juga ancaman. Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada pemerintah, kondisi situs bersejarah tersebut mulai mengalami pelapukan. Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, gempa bumi, juga menjadi tantangan tersendiri.

“Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus,” ujar Luhut. 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus