Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Macet di Bali Selatan, Sandiaga Ingatkan Pemerataan Wisata Agar Tak Overtourism

Sandiaga menerima laporan ada 15.000 wisatawan domestik per harinya, dan 7.000 turis asing per hari di Bali.

3 Juli 2022 | 06.00 WIB

Suasana antrean warga negara asing (WNA) di Jimbaran, Bali, 23 Maret 2020. Ratusan WNA mengurus perpanjangan visa dan permohonan izin tinggal di tengah wabah Corona. REUTERS/Johannes P. Christo
Perbesar
Suasana antrean warga negara asing (WNA) di Jimbaran, Bali, 23 Maret 2020. Ratusan WNA mengurus perpanjangan visa dan permohonan izin tinggal di tengah wabah Corona. REUTERS/Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pemangku kepentingan bahwa wisatawan di Bali harus disebar secara merata dan tidak terpusat di daerah tertentu agar tidak terjadi “overtourism” di Pulau Dewata.

Overtourism” merupakan kondisi ketika satu atau beberapa daerah menerima terlalu banyak wisatawan melebihi kapasitas atau kemampuannya sehingga terjadi kepadatan dan memicu sejumlah persoalan antara lain kemacetan, tingkat kriminalitas, terganggunya ketertiban.

Demi mencegah “overtourism” terjadi di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama mengangkat potensi wisata di daerah barat, timur, dan utara Pulau Dewata sehingga kunjungan wisatawan tidak terpusat di daerah selatan.

“Saya tukar-tukaran data dengan Pak Kadis (Kepala Dinas Pariwisata Bali, red.), Pak Wagub (Wakil Gubernur Bali, red.) bagaimana membagi jangan tertumpuk semua di Bali selatan, karena kalau tidak (dibagi) nanti (terulang) pengalaman sebelum pandemi, yaitu overcrowdingovertourism bisa terjadi,” kata Sandiaga Uno selepas menghadiri kompetisi renang di Jimbaran, Badung.

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, termasuk di antaranya Bali, naik sampai hampir 500 persen pada bulan April 2022 apabila dibandingkan dengan jumlah pada April 2021.

Sementara itu untuk Bali, Sandiaga menerima laporan ada 15.000 wisatawan domestik per harinya, dan 7.000 turis asing per hari.

Ramainya turis ke Pulau Dewata, yang umumnya berwisata di daerah selatan, mulai menyebabkan kepadatan di jalan. Kondisi itu juga diamati oleh Sandiaga.

“Sudah banyak macet, Pak. Jadi ini yang perlu kita dorong travel plan-nya,” kata Sandiaga kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun.

Oleh karena itu, dia menyampaikan Kementerian Pariwisata bakal berkeliling mendukung kegiatan/acara yang menjadi atraksi wisata di daerah utara, timur, dan barat Bali.

“Minggu depan, kami di Bali barat. Jadi, tiap minggu kami akan keliling ke barat, utara, dan timur, karena Bali selatan ini sudah mulai dapat animonya sehingga agar tidak overtourism, kami mau angkat juga daerah-daerah yang butuh sentuhan event-event dan kegiatan pariwisata,” kata Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga berencana mengarahkan para turis asing agar menikmati atraksi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.“Jadi jangan kuantitasnya, jangan hanya banyak-banyakan, tetapi justru kualitasnya, dan bagaimana berdampak positif terhadap lingkungan,” kata Sandiaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus